Banyuasin, rakyatpembaruan.com –
Peningkatan produktivitas pertanian dan perikanan demi memastikan keberlanjutan sumber pangan bagi masyarakat lokal menjadi komitmen PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju.
Kilang Pertamina Plaju mewujudkannya melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Mina Padi – Optimalisasi Lahan Pertanian dan Perikananan & Mandiri Energi. Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada tanggal 16 Oktober, Kelompok Bina Tani Berkah yang mengelola Mina Padi di Dusun Talang Andong, Desa Sungai Rebo, menggelar Panen Raya Padi & Ikan.
Program ini merupakan inisiatif inovatif yang menggabungkan pertanian padi dengan budidaya perikanan. Melalui pendekatan ini, lahan sawah tidak hanya dimanfaatkan untuk menanam padi, tetapi juga untuk membudidayakan ikan, dalam satu ekosistem yang saling mendukung.
Pjs. Area Manager Communication Relations & CSR RU III Ahmad Adi Suhendra menyebut pangan merupakan pondasi bagi ketahanan hidup dan kesejahteraan masyarakat.
“ini menjadi wujud nyata komitmen kami untuk melestarikan dan mengembangkan produk pangan lokal sekaligus mendorong kemandirian ekonomi melalui sektor pangan,” ujarnya.
Dia menambahkan, bahwa Kilang Pertamina Plaju berupaya tidak hanya berkontribusi pada sektor energi, tetapi juga mendukung pemberdayaan masyarakat dan kelestarian lingkungan.
“Festival ini merupakan salah satu bentuk dukungan kami terhadap UMKM di sektor pangan dan bagian dari program TJSL perusahaan untuk mendorong ketahanan pangan dengan memanfaatkan potensi alam secara berkelanjutan,” lanjutnya.
Libatkan Tenaga Ahli dari Universitas Sriwijaya
Program ini melibatkan Dr. Yulian Junaidi, tenaga ahli dari Prodi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya dalam pendampingan program.
Yulian Junaidi juga menyampaikan kebanggaan atas kolaborasi dalam mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat.
“Program Mina Padi tidak hanya membantu meningkatkan produktivitas, tetapi juga menciptakan kesadaran masyarakat akan pentingnya diversifikasi sumber pangan dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Yulian menjelaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi erat dengan seluruh pihak dan juga mendorong masyarakat untuk menghasilkan produk olahan pangan bernilai tambah, seperti produk berbasis ikan dan padi organik, yang berpotensi dipasarkan di pasar regional dan nasional.
“Melalui bimbingan dan pelatihan, kami fokus pada peningkatan kapasitas petani dengan metode integratif. Petani dilatih memanfaatkan lahan sawah untuk menanam padi sekaligus membudidayakan ikan. Ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada hasil panen tunggal, tetapi juga memberikan keuntungan tambahan dari sektor perikanan,” kata dia.
Dengan pola integrasi seperti ini, masyarakat tidak hanya mendapatkan manfaat ekonomi jangka pendek, tetapi juga membangun ekosistem yang lebih tangguh terhadap perubahan iklim dan fluktuasi pasar. “Kami berharap kolaborasi ini bisa menginspirasi daerah lain untuk mengembangkan pertanian dan perikanan terpadu,” ujarnya.
Sistem ini tidak hanya meningkatkan hasil panen dari kedua sektor, tetapi juga menciptakan pola pertanian yang lebih berkelanjutan. Pupuk alami dari kotoran ikan memberikan nutrisi tambahan bagi tanaman padi, sementara tanaman padi menyediakan oksigen dan memperbaiki kualitas air bagi ikan.
Jadikan Lahan Sawah Lebih Produktif
Dengan mengadopsi teknik pertanian berkelanjutan, para petani dapat mengurangi risiko gagal panen dan meningkatkan pendapatan mereka. Program Mina Padi diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada hasil panen tunggal dan menciptakan peluang ekonomi tambahan bagi komunitas setempat.
Muslimin, Kepala Dusun III Desa Sungai Rebo menyampaikan apresiasi atas keberhasilan program Mina Padi dan harapannya agar program ini dapat terus berkembang dengan dukungan lebih luas dari berbagai pihak.
“Ini adalah tahap ketiga dari program Mina Padi di desa kami. Di sini, lahan-lahan sawah dimanfaatkan secara produktif. Sebagian sudah memasuki masa panen, dan sebagian lagi sedang dalam proses menuju panen. Kami berharap, dengan pendekatan yang baik dan komunikasi bersama kepala desa, program ini bisa melibatkan dukungan pemerintah setempat untuk mempercepat perubahan dan perkembangan pada tahap ketiga ini,” ujarnya.
Peringatan Hari Pangan Sedunia yang diperingati setiap tahun pada tanggal 16 Oktober mengingatkan semua pihak akan pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam menjamin ketahanan pangan global.
Melalui program Mina Padi, diharapkan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta mendukung keberlanjutan pangan dapat terus dilakukan. Upaya ini bukan hanya tentang menyediakan makanan, tetapi juga tentang menciptakan komunitas yang lebih kuat, mandiri, dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan masa depan.
Kilang Pertamina Plaju berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam program-program yang mendukung keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan memanfaatkan potensi lokal, memperkuat kerja sama, dan menerapkan inovasi, dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi semua.(adi/rp)