Menurut Mahfud para pengajar agama berperan besar dalam pembangunan bangsa, terutama di Indonesia yang memiliki populasi muslim terbesar di dunia.
Sebagai diketahui, saat ini tenaga pendidik keagamaan dan guru ngaji sering kali tidak mendapatkan apresiasi yang layak, dengan sekitar 65% dari mereka berpendapatan di bawah upah minimum regional (UMR), seperti yang terungkap dalam survei oleh Kementerian Agama.
“Nanti guru-guru ngaji ini akan kami beri perhatian khusus seperti halnya di daerah-daerah lain ada yang lebih butuh soal kesehatan, lebih butuh alat pertanian, di sini juga tentu sama tetapi program unggulannya di sini adalah untuk para ustaz dan guru ngaji dan mungkin bisa dikembangkan ke marbot-marbot masjid yang sekarang ini memang perlu perhatian,” ungkap Mahfud dalam keterangan tertulis, Kamis (30/11/2023).
Mahfud bertekad untuk meningkatkan kesejahteraan guru ngaji dan tenaga pendidik keagamaan lainnya, setidaknya bisa setara dengan guru pada umumnya. Ia menyebut di Kota Banda Aceh, terdapat sebanyak 1.500 guru ngaji yang 65% di antaranya mendapatkan gaji di bawah UMR.
Para guru ngaji dan tenaga pendidikan keagaman lainnya diharapkan mendapat hibah sebesar Rp 1 juta agar berkomitmen sebagai pengajar dengan pekerjaan yang layak. Guru ngaji dan tenga pendidik keagamaan lainnya juga diharapkan akan mendapatkan perlindungan dari BPJS Kesehatan.
Adapun program yang akan diimplementasikan oleh cawapres Mahfud Md bersama pasangannya capres Ganjar Pranowo juga akan memberikan alokasi dana untuk mendukung para pengajar agama.
Selain memberikan perhatian kepada guru ngaji, capres-cawapres tersebut juga berencana untuk meningkatkan pembangunan fisik, termasuk rehabilitasi dan pembangunan baru, guna mendukung perkembangan pendidikan keagamaan.
“Oleh sebab itu rumah-rumah ibadah kita bangun, kita perbaiki, kita perbanyak,” imbuhnya.
Program kesejahteraan kepada guru ngaji sebelumnya telah dilakukan oleh Ganjar Pranowo selama menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah. Pemprov Jateng memberikan insentif sebesar Rp 1,2 juta per tahun yang disalurkan setiap tiga bulan. Total insentif yang telah disalurkan sejak 2019 hingga 2023 sebesar Rp 1,2 triliun.
(prf/ega/detik)