Gibran Nginap di Sekolah PDIP, Mendekatkan Diri ke Senior

0
Gibran Rakabuming di Sekolah PDIP (Foto: dok. Istimewa)

Jakarta – Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku baru kali ini menginap bersama ratusan kepala daerah di Sekolah PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Kesempatan ini dimanfaatkannya untuk mendekatkan diri kepada para senior, bupati, dan wali kota kader PDI Perjuangan lainnya.

“Saya baru masuk ke sini, belum tahu siapa teman yang di atas. Yang jelas kegiatan ini momen mendekatkan diri, perkenalan dengan para senior, bupati, dan wali kota lain. Saling bertukar pikiran menyerap ilmu,” ujar Gibran dalam keterangannya, Kamis (16/6/2022).

Gibran mengatakan dia mempersiapkan diri untuk hadir di rakor ini. Besoknya, Gibran akan mengikuti senam pagi yang diadakan oleh partai.

“Malam ini sampai jam 10. Besok sekitar jam 6 senam pagi,” katanya.

Senam yang dimaksud adalah Senam Cinta Tanah Air atau yang akrab disingkat Sicita. Senam ini diperkenalkan DPP PDIP untuk dikampanyekan, khususnya kepada para kader di seluruh Indonesia.

Soal gimana ritme senam Sicita, Gibran mengatakan dia akan menikmati. Mengikuti instruktur senam. Selepas itu, Gibran bersama ratusan kepala daerah akan menerima paparan pemateri di hari kedua Rakor.

“Saya belum latihan senam. Besok ngikut aja,” katanya sambil senyum.

Wali Kota Denpasar Gusti Ngurah Jaya Negara yang tempat tidurnya tak jauh dari Gibran saat melihat kedatangan Gibran langsung meminta kesempatan berfoto. Jaya Negara sudah cukup senior dan pernah mengikuti pendidikan kader pada 2002 di Kupang.

“Sekarang situasinya lebih enak. Ini akan meninggalkan kesan bagus. Tak ada sekat ada gubernur ada walikota dan bupati. Semua sama kader yang sedang mendapat pendidikan,” kata Jaya Negara.

Tak lama seusai foto bersama Gibran dan Jaya Negara, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto melakukan sidak ke ruangan tersebut. Dan sontak suasana di ruangan menjadi makin meriah suasana.

“Mas Gibran, ini sejarah Ibu Mega dulu tahun 93 tempat tidurnya seperti ini jadi biar mengingatkan tugas seorang pemimpin itu untuk bergerak membantu rakyat. Pemimpin itu bukan penguasa, pejabat, tetapi sosok yang memahami rakyat. Kita terima kasih Mas Gibran sama kepala daerah tinggal di sini. Ini membangun solidaritas,” kata Hasto kepada Gibran dan sejumlah kepala daerah yang mendekati tempat tidur Gibran saat melihat Hasto datang.

“Gimana Mas Gibran tidur di barak?,” tanya Hasto.

“Seru, Pak,” jawab Gibran sambil senyum lebar.

Atas jawaban itu, Hasto mengatakan para kepala daerah perlu merasakan hal seperti ini karena situasinya jauh lebih nyaman dibanding di era Megawati.

“Kalau ada yang ngorok di ini dulu,” kata Hasto sambil menutup hidungnya. Tak pelak, para kepala daerah tertawa.

(ain/isa/detik)