Gubernur Deru Panen Cabai Lado Bersama Petani OKUT, Gerakan Ekonomi di Desa Desa

0

OKUT, rakyatpembaruan.com – 
Banyak cara dilakukan Gubernur Sumsel H. Herman Deru untuk meningkatkan perekonomian warganya di tengah pandemi Covid 19. Salah satunya dengan menyemangati warga agar lebih giat menanam aneka kebutuhan pokok sehari-hari seperti sayuran, umbi-umbian dan terutama cabai serta mengolahnya menjadi barang kebutuhan pokok sehari-hari.

” Sekarang Saya tanya, siapa yang bisa makan tanpa cabai di rumah?, Rata-rata semua butuh cabai kan. Makanya tanam sendiri. Manfaatkan pekarangan di sekitar rumah sehingga kita tidak perlu membeli lagi,” ujarnya usai panen Cabai Lado bersama petani di Desa Sukanegara Kecamatan Belitang III, Kabupaten OKU Timur.

Menurut HD hal-hal kecil seperti itu kadang tak terpikirkan. Padahal jika ditekuni, menanam cabai bisa meningkatkan perekonomian keluarga. Apalagi selain digunakan untuk memasak sambal sehari-hari, cabai bisa diolah dalam berbagai bentuk misalnya bumbu pecel, bahkan diolah menjadi bumbu masak lain misalnya bubuk cabe kering.

“Jadi kita jangan ikut-ikutan. Orang tanam karet lalu berduyun-duyun menanam karet. Ada orang justru kaya karena bumbu pecel. Makanya petani juga harus jeli melihat bagaimana suplai dan demand ini,” jelas HD.

Inisiatif kreativitas seperti ini kata HD memang membutuhkan pemantik seperti misal Kepala Daerahnya atau pejabat. Maka dari itu Dia menghimbau agar Bupati OKU Timur mulailah menggerakkan ini untuk mendongkrak perekonomian warga.

” Suatu daerah itu dikatakan mampu kalau biaya hidupnya murah. Nah kita inikan ada semua, cabai, ubi, sayur, padi semua ada. Mari kita gerakkan ini agar kita jadi daerah yang mandiri,” tambahnya.

Di era seperti sekarang sudah  tidak ada alasan lagi bagi warga untuk tidak berkembang. Apalagi saat ini Pemprov juga terus mengupayakan internet desa bagi warganya. Dengan internet masyarakat bisa mempelajari peluang apa saja yang dapat meningkatkan kesejahteraannya.

Terlebih saat ini sudah ada tenag Pendamping Peningkatan Ekonomi Pertanian (P2EP) yang disebar ke daerah-daerah untuk membantu memajukan para petani.

” Kalau tidak tahu dan butuh informasi apa saja terkait peningkatan ekonomi pertanian bisa tanya ke petugas. Mereka wajib tahu. Jadi bapak ibu tidak perlu ragu lagi jika ada yang butuh ditanyakan,” papar HD.

Dikatakan HD, cabai merupakan salah satu komoditi hortikultura dari jenis sayuran yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian sebagai salah satu komoditas strategis nasional karena memiliki banyak manfaat serta bernilai ekonomis tinggi sehingga sering menjadi salah satu komoditi pertanian di Indonesia yang sering mengalami inflasi terkait ketersediaannya di pasaran termasuk di Provinsi Sumatera Selatan.

Selama ini harga cabai mengikuti pola pertanaman yang mengacu pada musim tanam.  Pada saat memasuki musim kemarau, maka harga cabai akan mengalami penurunan akibat ketersediaan cabai yang berlimpah dipasaran.  Hampir sebagian besar petani cabai melakukan budidayanya di musim ini.  Tetapi apabila memasuki musim penghujan, maka harga cabai akan mengalami peningkatan akibat ketersediaannya yang terbatas.

Terbatasnya ketersediaan cabai dipasaran disebabkan karena pada saat musim penghujan, maka petani akan lebih ektra memelihara pertanaman cabe dan tanaman cabe pun akan lebih rentan terhadap serangan penyakit.

Diperlukan sentuhan teknologi budidaya yang bisa menjaga dan melindungi pertanaman cabai dilapangan khususnya pada saat penanaman di musim hujan karena pada saat inilah apabila petani berhasil melewatinya maka akan meningkatkan pendapatan mereka dari berjualan cabai.

Berbagai jenis dukungan teknologi yang bisa diberikan ke petani seperti penggunaan varietas cabai yang tahan penyakit dan lebih adaptif ditanam dimusim penghujan.

“Cara lain adalah dengan menggerakan penanaman cabai sebagai tanaman dipekarangan selain tidak membutuhkan lahan luas, tanaman cabai bisa lebih terpelihara dan bisa menjadi salah satu sumber pendapatan keluarga dan mengantisipasi terjadinya inflasi akibat terbatasnya ketersediaan di lapangan. ” jelasnya.

Sementara itu Bupati OKU Timur H. Lanosin mengatakan saat ini pihaknya memang terus mengembangkan sektor pertanian tak terkecuali cabai.

” Hari ini kita panen cabai varietas Lado. Ada 15.000 hektare kebun cabai yang kota panen yang tersebar di beberapa titik,” jelasnya.

Menurut Lanosin masyarakat juga sangat bergembira atas kehadiran Gubernur Herman Deru yang ikut panen langsung bersama petani.

” Kehadiran Pak Gubernur semakin menyemangati kami. Di sela kesibukannya beliau mau menyempatkan diri kesini,” tutup Lanosin.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Plt Kepala Dinas Pertanian TPH Provinsi Sumsel R. Bambang Pramono, Wakil Ketua DPRD Kab OKU Timur, Rio Susanto dan beberapa Kepala OPD di lingkungan Pemprov Sumsel.

(ian/rp)