“Kami sedang mereview untuk harga BBM nonsubsidi, melihat trend harga minyak mentah, MOPS dan juga kurs,” kata Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting, Kamis (29/2/2024).
Menurut jika tidak penyesuaian harga BBM nonsubsidi maka akan mempengaruhi pendapatan perusahaan. Sebab, Mean of Plats Singapore (MOPS) dan kurs naik.
“Bila tidak ada penyesuaian harga BBM nonsubsidi, sementara MOPS dan kurs naik, tentunya akan mengkoreksi potensi revenue perusahaan,” terang Irto.
Untuk diketahui, Pertamina tidak mengubah harga BBM non subsidi untuk Februari 2024. Sebelumnya Irto mengatakan, bahwa keputusan harga Pertamax Series dan Dex Series tetap di Bulan Februari ini telah melalui evaluasi berkala mengacu kepada formula penetapan harga sesuai Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi.
“Harga BBM non subsidi memang sesuatu yang dievaluasi berkala, penyesuaian harga naik, penyesuaian harga turun, maupun harga tetap dipertimbangkan seluruh badan usaha sesuai regulasi yang berlaku,” terang Irto dalam keterangan tertulis Rabu (31/1).
Irto menambahkan bagi Pertamina keputusan ini adalah bentuk menjaga stabilitas harga BBM non subsidi yang terbaik dan terjangkau bagi masyarakat hingga pelosok negeri, tidak hanya kota besar.
“Ini adalah wujud penyaluran dan penyediaan BBM berdasarkan prinsip Availability, Accessibility, Affordability, Acceptability dan Sustainability, bagaimana Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga menetapkan harga yang kompetitif bagi masyarakat sekaligus memastikan distribusi hingga pelosok negeri tetap dapat dilakukan dengan maksimal,” pungkas Irto.