Riyadh -Negara-negara dan organisasi Arab kompak mengecam serangan pemberontak Houthi ke wilayah Khamis Mushait dan Najran, Arab Saudi, pada akhir pekan. Houthi melancarkan total 17 serangan drone peledak dalam sehari, yang berhasil dihancurkan oleh sistem pertahanan udara Saudi.
Seperti dilansir Arab News, Senin (21/6/2021), sebuah drone yang dipasangi ranjau itu diterbangkan Houthi dari wilayah Yaman, dengan menargetkan wilayah Khamis Mushait, pada Sabtu (19/6) pagi waktu setempat.
Tujuh drone peledak lainnya dikirimkan Houthi ke wilayah selatan Saudi pada sore hari, namun serangan drone itu berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Saudi, saat masih berada di wilayah udara Yaman.
Wilayah Khamis Mushait kembali menjadi target dua serangan drone Houthi pada malam harinya.

Sebuah drone peledak lainnya menargetkan wilayah Najran pada Sabtu (19/6) tengah malam, sebelum enam serangan drone lainnya ditembak jatuh oleh Saudi menjelang tengah malam.
Kecaman untuk Houthi pun mengalir dari negara-negara Arab. Kementerian Luar Negeri Bahrain, seperti dilaporkan kantor berita BNA, mengecam serangan Houthi dengan menyebutnya mengancam keamanan, stabilitas dan integritas wilayah Saudi.
Kuwait dalam pernyataannya menegaskan mendukung semua langkah yang diambil oleh Saudi untuk menjaga keamanan dan stabilitasnya.
Uni Emirat Arab (UEA) dalam kecamannya menyebut Houthi ‘secara sistematis menargetkan warga sipil’. Sedangkan Yordania menegaskan bahwa ancaman apapun terhadap keamanan Saudi sama saja ancaman untuk seluruh kawasan Timur Tengah. Mesir juga turun menyatakan kecaman kerasnya.
Sementara koalisi Arab menyebut eskalasi konflik secara sengaja dan sistematis yang dilakukan Houthi terhadap Yaman mengarah pada kejahatan perang. Koalisi Arab menegaskan pihaknya mengambil langkah-langkah untuk melindungi warga sipil dari serangan.
Secara terpisah, Dewan Menteri Dalam Negeri Arab juga menyampaikan kecaman keras dan penolakan mutlak atas serangan Houthi yang disebut sebagai serangan teroris.
“Sekretariat Jenderal Dewan (Menteri Dalam Negeri Arab) mengecam aksi teroris pengecut di mana milisi ini berupaya menargetkan warga sipil dan objek-objek sipil secara berkelanjutan dan sistematis, dan ini merupakan pelanggaran hukum internasional dan kejahatan perang dan pelakunya harus diadili,” demikian pernyataan Dewan Menteri Dalam Negeri Arab dari kantor pusat mereka di Tunisia.
“Serangan itu bukti nyata dari kegigihan milisi ini dalam pelanggaran terang-terangan dan penolakan terus-menerus untuk mematuhi seruan damai dan upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai solusi politik bagi krisis Yaman,” imbuh pernyataan tersebut.
Kecaman juga datang dari Sekretaris Jenderal Dewan Kerja Sama Teluk, Nayef Al-Hajraf, yang menyebut serangan berkelanjutan dan terus-menerus oleh Houthi merupakan pembangkangan terang-terangan terhadap komunitas internasional, pengabaian seluruh hukum dan norma internasional, serta penolakan seluruh upaya yang bertujuan membawa perdamaian ke Yaman.
Dia menyerukan komunitas internasional untuk memikul tanggung jawab dan mengambil posisi tegas terhadap Houthi untuk menghentikan aksi teroris yang berulang dalam menargetkan fasilitas vital dan sipil.
(nvc/ita/detik)