Setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu dan bombardir Israel terhadap Gaza, Washington kembali menyatakan bahwa satu-satunya jalan ke depan adalah solusi dua negara.
Negara-negara di Timur Tengah juga mengatakan bahwa negara Palestina merdeka akan menjadi prasyarat untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Namun, pemerintahan Israel saat ini di bawah kepemimpinan Benjamin Netanyahu, dengan keras menolak seruan soal solusi dua negara.
“Upaya untuk menemukan jalan keluar diplomatis dari perang di Gaza telah membuka pintu untuk memikirkan kembali banyak paradigma dan kebijakan lama AS,” menurut seorang pejabat senior AS yang berbicara kepada situs berita AS, Axios, dilansir Al Arabiya, Kamis (1/2/2024).
Axios juga mengutip pejabat senior AS yang mengatakan, bahwa beberapa pejabat di pemerintahan Biden yakin bahwa mengakui Palestina mungkin perlu menjadi langkah pertama dalam negosiasi untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan pihaknya “secara aktif mengupayakan” pembentukan negara Palestina merdeka dengan jaminan keamanan nyata bagi Israel.
Ketika ditanya tentang laporan Axios, juru bicara Dewan Keamanan Nasional mengatakan kepada Al Arabiya English: “Sudah menjadi kebijakan lama AS bahwa setiap pengakuan atas negara Palestina harus dilakukan melalui negosiasi langsung antara para pihak dan bukan melalui pengakuan sepihak di PBB. Kebijakan itu tidak berubah.”
Laporan ini muncul hanya beberapa hari setelah Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron menyatakan Inggris akan segera mengakui negara Palestina.
(ita/detik)