JAKARTA, rakyatpembaruan.com –
Direktorat Jenderal Imigrasi mendeportasi Warga negara asing (WNA)
Pelanggar Keimigrasian dan Subyek Perhatian Khusus Pemerintah Filipina berinisial
AG pada hari ini (kemarin, red), Kamis (05/09/2024). Wanita berusia 34 tahun itu diduga melakukan beberapa tindak kriminal, antara lain tindak pidana perdagangan orang (TPPO)
hingga pencucian uang.
AG berhasil diamankan Interpol Indonesia pada Selasa (03/09/2024) pukul 23.58 di
Curug, Kabupaten Tangerang,Banten. Direktur Pengawasan dan
PenindakanKeimigrasian, Saffar Muhammad Godam menyampaikan, Direktorat
Pengawasan dan Penindakan KeimigrasianDitjen Imigrasi mendeportasi AG hari ini
(05/09/2024) pukul 18.00 WIB, bekerja sama dengan Biro Investigasi Nasional dan
Biro Imigrasi Filipina. Selanjutnya, AG akan melanjutkan proses hukum di negaranya.
“Kami menerima surat dari Biro Imigrasi Filipina pada 19 Agustus 2024 perihal
perhatian khusus kepada 4 (empat) orang warga negara Filipina yang diduga terlibat
tindak pidana keimigrasian berupa pemalsuan identitas pada dokumen perjalanan dan
tindak pidana perdagangan orang. Berdasar pada surat tersebut, Ditjen Imigrasi
menerapkan cekal pada AG beserta kawanannya yakni SG, WG dan KO,” tutur
Godam.
Ia menambahkan, AG juga telah menjalani pemeriksaan oleh kepolisian RI terkait
dugaan tindak kriminal yang dilakukannya sebelum dideportasi.
Sebelumnya, SG (Pr, 40th) dan KO (Pr, 24th) yang juga masuk dalam DPO
Pemerintah Filipina telah ditangkap oleh Petugas Imigrasi di Batam Center,
Kepulauan Riau Pada (22/08/2024) lalu.
Mereka berhasil ditemukan melalui pemeriksaan dan penelusuran pada Aplikasi Pelaporan Orang Asing. Petugas mendapati seorang berinisial ZJ (WN Singapura) yang melakukan pemesanan empat Kamar di sebuah Hotel di Batam Center selama tiga hari terakhir. Dari hasil pengecekan CCTV didapati ZJ adalah pihak yang membantu SG dan KO untuk
reservasi hotel.
SG dan KO dibawa ke Direktorat Wasdakim Ditjen Imigrasi pada Rabu (21/08/2024).
Keesokan harinya, Kamis (22/08/2024) kedua WNA tersebut dideportasi,dengan
dikawal oleh Biro Investigasi Nasional Filipina dan Biro Imigrasi Filipina.
“Kami bersama dengan Kepolisian RI terus melakukan pengejaran terhadap WG.
Pemerintah Indonesia danFilipina terus berkoordinasi untuk segera mengamankan
WNA tersebut. Ditjen Imigrasi berkomitmen melakukan pemberantasan kejahatan
transnasional yang berkontribusi pada pengamanan kawasan ASEAN dari
transnational crime, sebagaimana disepakati dalam pertemuan Dirjen Imigrasi
se-ASEAN di forum DGICM pada Agustus lalu,” tutup Godam. (fer/rp)