New Delhi -Kepolisian India tengah menyelidiki dugaan penjualan wanita-wanita Muslim dalam lelang online palsu. Kasus ini disebut para korban menggambarkan pertumbuhan Islamofobia di negara mayoritas Hindu tersebut.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (10/7/2021), Kepolisian India dilaporkan tengah menyelidiki bagaimana puluhan wanita Muslim ditawarkan untuk dijual dalam lelang online tanpa ketahuan pihak kepolisian setempat.
Foto-foto lebih dari 80 wanita dilaporkan diunggah beberapa pekan terakhir ke GitHub, sebuah platform pengembangan software terbuka, dengan judul ‘Sulli deal of the day’. Kata ‘Sulli’ merujuk pada sebutan menghina untuk wanita Muslim.
Hana Mohson Khan, seorang pilot maskapai komersial, diberitahu pekan lalu oleh seorang temannya yang mengarahkannya ke sebuah link yang membawanya kepada galeri foto-foto banyak wanita.

“Foto keempat adalah foto saya. Mereka benar-benar melelang saya sebagai budak mereka untuk hari itu,” tutur Khan kepada AFP.
“Itu membuat saya merinding. Mulai hari itu hingga sekarang, saya terus-menerus marah,” imbuhnya.
GitHub menyatakan pihaknya telah menonaktifkan akun-akun pengguna yang terlibat kasus ini, dengan menyatakan para pengguna itu melanggar kebijakan soal pelecehan, diskriminasi dan menghasut kekerasan.
Kepolisian India telah menjeratkan dakwaan terkait kasus ini, yang dikenakan pada orang-orang tak dikenal karena mereka tidak tahu identitas para pelaku.
Sania Ahmad (34) yang juga mendapati dirinya ‘dilelang’ pekan lalu, menuduh apa yang disebutnya sebagai ‘tentara troll online’ dari para fanatik Hindu di India yang berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Kelompok itu diketahui mahir memburu orang-orang, termasuk jurnalis dan aktivis, dengan ribuan pesan kasar sampai-sampai berujung penutupan akun media sosial.
Banyak dari 170 juta warga Muslim di India menuturkan mereka merasa seperti warga kelas dua sejak Perdana Menteri (PM) Narendra Modi dan partainya BJP yang beraliran nasionalis Hindu berkuasa tahun 2014 lalu.
Aksi pengeroyokan yang berujung kematian marak dilakukan terhadap warga Muslim oleh kelompok Hindu atas apa yang disebut sebagai perlindungan sapi — hewan yang disucikan oleh penganut Hindu — dan banyak tindak kejahatan kebencian memicu ketakutan serta keputusasaan di masyarakat.
Jurnalis India, Fatima Khan, yang juga ikut menjadi korban dalam kasus ini, menyebut ‘lelang’ palsu itu cocok dengan pola tersebut.
“Bagaimana ini bisa diterima? Apa hukumannya, jikapun ada, yang dijatuhkan kepada orang-orang yang membuat daftar ini?” tanyanya via Twitter.
“Pria-pria Muslim dikeroyok, wanita-wanita Muslim dilecehkan dan dijual online. Kapan ini akan berakhir?” imbuhnya.
(nvc/jbr/detik)