Jakarta – rakyatpembaruan,
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengatakan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) tengah mengembangkan ventilator portabel untuk keperluan penanganan COVID-19. Diharapkan, alat tersebut sudah diproduksi akhir bulan April 2020.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah melakukan pengujian terhadap ventilator portabel. Jika pengujian prototipe selesai, selanjutnya akan masuk ke proses produksi di PT Len Industri (Persero) dan PT Poly Jaya Medikal.
“Jadi diharapkan 25 April kita bisa mudah-mudahan bisa mendapatkan 200 unit pertama ventilator buatan Indonesia yang dibuat oleh PT Len dan PT Poly Jaya dan didesain oleh tim yang dipimpin BPPT,” ujar Bambang seusai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Rabu (15/4/2020).
Selain ventilator portabel, Indonesia akan memproduksi 100 ribu alat tes cepat (rapid test) COVID-19. Bambang menargetkan produksi yang lebih besar lagi.
“Mengenai test kita ada dua, baik berbasis PCR maupun rapid test. Untuk rapid test, kami sudah laporkan pak presiden, 1,5 bulan atau 6 minggu dari sekarang rencananya sudah ada 100 ribu produksi, 100 ribu unit rapid test yang merupakan hasil kerja sama dari BPPT, UGM, yang kemudian diproduksi PT Hepatika di Yogya,” ujar Bambang.
Untuk alat tes polymerase chain reaction (PCR), BPPT bekerja sama dengan startup Nusantic dan PT Bio Farma (Persero) dan akan dilakukan pengujian di Kemenkes dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Bambang berharap Indonesia segera memiliki alat tes PCR produksi dalam negeri.
“Sehingga tidak lama lagi kita akan punya PCR test kit yang basisnya adalah virus yang merupakan local transmission atau virus COVID-19 yang terjadi di Indonesia. Jadi bukan yang berasal dari luar. Tentunya ini diharapkan bisa meningkatkan akurasi dari pengujian PCR tersebut,” kata Bambang. (dkp/hri/detikNews)