Inggris Pertimbangkan untuk Secara Resmi Mengakui Negara Palestina

0
London – Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris David Cameron mengatakan negaranya siap mempertimbangkan untuk mengakui negara Palestina secara resmi. Cameron menyebut langkah mengakui negara Palestina bisa membantu mewujudkan solusi dua negara, yang sejak lama didukung Inggris, sebagai solusi konflik.

Seperti dilansir BBC, Rabu (31/1/2024), hal tersebut disampaikan Cameron saat berbicara di hadapan Dewan Konservatif Timur Tengah, yang menjamu para Duta Besar negara-negara Arab yang berkunjung ke parlemen Inggris pada Senin (29/1) waktu setempat.

Dalam pertemuan itu, Cameron mengatakan bahwa warga Palestina harus diberi “cakrawala politik” untuk mendorong terwujudnya perdamaian di Timur Tengah. Menurutnya, rakyat Palestina harus diperlihatkan “kemajuan yang tidak bisa diubah” menuju solusi dua negara.

“Bersamaan dengan hal tersebut, hal yang paling penting dari semuanya adalah memberikan cakrawala politik kepada rakyat Palestina sehingga mereka bisa melihat bahwa akan ada kemajuan yang tidak bisa diubah menuju solusi dua negara, dan yang terpenting adalah pembentukan negara Palestina,” cetusnya.

“Saat hal itu terjadi, kami — bersama sekutu-sekutu — akan mempertimbangkan persoalan mengenai pengakuan negara Palestina, termasuk di Perserikatan Bangsa-Bangsa,” ucap Cameron di hadapan para Duta Besar negara-negara Arab yang hadir di Palace of Westminster, London.

“Itu bisa menjadi salah satu hal yang membantu menjadikan proses ini tidak bisa diubah,” cetusnya.

Inggris telah sejak lama mendukung solusi dua negara, di mana Palestina dan Israel hidup berdampingan di negara yang terpisah.

Namun, menurut BBC, Cameron dalam pernyataan terbarunya mengindikasikan bahwa Inggris akan memberikan pengakuan resmi dan diplomatik terhadap negara Palestina bukan sebagai bagian dari kesepakatan perdamaian akhir, namun lebih awal, selama proses perundingan itu sendiri.

Dalam pertemuan itu, Cameron juga mengatakan bahwa pada saat yang sama, harus ada otoritas baru Palestina yang “berdiri dengan cepat” dengan “pemimpin yang teknokratik dan baik” yang mampu memerintah Jalur Gaza.

Cameron menambahkan bahwa Inggris juga memiliki tanggung jawab untuk menentukan seperti apa negara Palestina nantinya.

“Kita memiliki tanggung jawab di sana karena kita harus mulai menentukan seperti apa negara Palestina nantinya, apa yang akan tercakup di dalamnya, bagaimana cara kerjanya,” ujarnya.

(nvc/idh/detk)