Menurut sumber-sumber kepada media Al-Arabiya, Sabtu (30/12/2023), para anggota IRGC yang menjadi sasaran dalam serangan tersebut, bertanggung jawab mengawasi pasukan yang didukung Iran di Suriah timur. Saat kejadian, mereka berada di bandara tersebut untuk menyambut seorang delegasi senior.
Namun, IRGC membantah laporan tersebut dan menyebutnya “tidak berdasar.”
Media pemerintah Suriah dan Kementerian Pertahanan Suriah sebelumnya melaporkan adanya serangan udara Israel di Suriah selatan dan dekat Damaskus.
Israel jarang berkomentar mengenai serangan yang menargetkan Suriah. Namun, Israel berulang kali mengatakan tidak akan membiarkan musuh bebuyutannya, Iran, yang mendukung pemerintahan Presiden Bashar al-Assad, memperluas kehadirannya di negara tersebut.
Kelompok Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang memantau perang Suriah, melaporkan serangan Israel menargetkan posisi pertahanan udara Suriah di provinsi Sweida di selatan negara itu, serta di dekat bandara internasional Damaskus.
Awal pekan ini, IRGC mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa salah satu komandan utamanya di Suriah, Brigjen. Jenderal Seyed Razi Mousavi, tewas dalam “serangan rudal” Israel. Presiden Iran Ebrahim Raisi mengeluarkan pesan pada hari yang sama, memperingatkan bahwa Israel “pasti akan membayar kejahatan ini.”
(ita/detik)