Israel Pamer Kekuatan Puluhan Jet Tempur

0
Tel Aviv – Israel memamerkan kekuatan militernya. Negara Zionis ini menggelar latihan di angkasa, mengerahkan alat utama sistem pertahanan (alutsista) bersama koalisinya.

Latihan yang memamerkan kekuatan militer Israel itu digelar beberapa negara Barat dan India. Bahkan, ada negara Timur Tengah yakni Uni Emirat Arab (UEA).

Seperti dilansir dari kantor berita AFP, Selasa (26/10/2021), latihan angkatan udara bersama ini bertajuk ‘Blue Flag’.

Latihan ini sudah digelar setiap dua tahun sejak 2013 di Gurun Negev. Beberapa latihan pendahuluan dimulai minggu lalu.

Negara-negara yang ambil bagian tahun ini di antaranya termasuk Prancis, Amerika Serikat, Jerman serta Inggris.

Kepala Operasi Angkatan Udara Israel, Amir Lazar mengatakan pada wartawan bahwa latihan itu “tidak berfokus pada Iran”. Namun, para pejabat militer Israel tak mengelak bahwa republik Islam tersebut tetap menjadi ancaman strategis utama Israel dan fokus sebagian besar perencanaan militernya.

Jumlah jet tempur

Ada 70 jet tempur-termasuk Mirage 2000, Rafale dan F-16-dan sekitar 1.500 personel yang terlibat. Latihan tersebut menjadi latihan terbesar yang pernah diadakan di Israel, ujar Amir Lazar di pangkalan udara Ovda selatan.

Ibrahim Nasser Mohammed Al Alawi, Komandan Angkatan Udara Uni Emirat Arab (UEA), mendarat di Israel pada Senin (25/10).

Walau pesawat tempur UEA tidak berpartisipasi dalam latihan ini, Lazar mengatakan bahwa kunjungan pemimpin Angkatan Udara UEA tersebut “sangat signifikan”.

Sebelumnya pada Minggu (24/10), Lazar menyebut perjanjian normalisasi hubungan yang dilakukan Israel tahun lalu dengan beberapa negara Arab, termasuk UEA, Bahrain dan Maroko telah “membuka berbagai peluang”.

Israel “sangat menantikan untuk menjadi tuan rumah bagi Angkatan Udara Emirat” di masa depan, tambahnya.

Lebih lanjut Lazar mengatakan latihan “Blue Flag” sebagian ditujukan untuk menyelaraskan berbagai jenis pesawat yang dikemudikan oleh berbagai negara untuk melawan drone bersenjata dan ancaman lainnya.

Selain program nuklir Iran, Israel menyoroti soal armada pesawat tak berawak (drone) yang diklaimnya dikirimkan oleh Teheran ke proksinya di Timur Tengah, termasuk di Yaman, Suriah, dan Lebanon.

Menurut Lazar, Iran saat ini fokus “membangun kekuatan UAV (kendaraan udara tak berawak).”

Dia juga menambahkan bahwa tak menutup kemungkinan “suatu hari nanti” negara-negara yang berpartisipasi dalam latihan itu akan “bekerja sama” untuk melawan ancaman Iran.

Terima 3 jet siluman AS

Angkatan udara Israel menerima tiga unit jet tempur siluman AS, F-35. Dengan tambahan ini, Israel punya 30 uni jet tempur.

Dilansir Xinhua News Agency, 27 September lalu, tiga jet tempur itu disebut sebagai Adir. Tiga jet bergabung dengan skuadron ‘Lions of the South’.

Jet tempur F-35 memiliki kemampuan siluman yang canggih yang memampukan jet tempur itu menghindari terdeteksi radar biasa, sambil membawa berbagai bom dan mengudara dengan kecepatan supersonik Mach 1,6 atau setara 1.230 mil per jam.
Iron dome mampu cegah 2 ribu roket per hari

Seperti dilansir AFP, Senin (18/10/2021), pejabat senior militer Israel mengatakan pihaknya telah siap jika harus perang menghadapi Hizbullah. Dia memastikan pihaknya siap menerima 2 ribuan roket per hari dari mereka.

Pada Mei 2021 yang lalu, tentara Israel berperang 11 hari melawan kelompok bersenjata Palestina di Jalur Gaza, yang menembakkan sekitar 4.400 proyektil ke arah negara itu. Namun berkat sistem pertahanan Iron Dome-nya, yang telah digunakan selama sekitar satu dekade, Israel berhasil mencegat sekitar 90 persen roket yang menuju ke daerah-daerah berpenduduk, sementara hanya di bawah 300 yang mengenai distrik-distrik yang berpenghuni.

(dnu/lir/detik)