Israel: Perang di Gaza Berlanjut Sepanjang Tahun Ini

0
Jakarta – Israel mengirim tank-tank untuk melakukan serangan ke Rafah di Gaza Selatan pada Rabu (29/5). Israel mengatakan perang terhadap Hamas di Gaza akan berlanjut selama tujuh bulan ke depan atau sepanjang tahun ini.

Dilansir Reuters, Kamis (30/5/2024), pernyataan sikap Israel itu muncul setelah Washington mengatakan serangan Rafah bukanlah operasi darat besar-besaran yang akan memicu perubahan kebijakan Amerika Serikat. Tank-tank Israel bergerak ke jantung kota Rafah untuk pertama kalinya pada Selasa (28/5), meskipun ada perintah dari Mahkamah Internasional untuk mengakhiri serangannya terhadap kota tersebut. Di mana, banyak warga Palestina berlindung dari bombardir Israel.

Penduduk Rafah mengatakan tank-tank Israel telah bergerak ke Tel Al-Sultan di barat dan Yibna serta dekat Shaboura di tengah sebelum mundur menuju zona penyangga di perbatasan dengan Mesir, dibandingkan tetap bertahan seperti yang mereka lakukan dalam serangan lainnya.

“Kami menerima panggilan darurat dari warga di Tel Al-Sultan di mana drone menargetkan warga yang mengungsi saat mereka pindah dari daerah tempat mereka tinggal menuju daerah aman,” kata wakil direktur ambulans dan layanan darurat di Rafah, Haitham al Hams.

Pejabat kesehatan Palestina mengatakan 19 warga sipil tewas dalam serangan udara dan penembakan Israel di Gaza. Israel menuduh Hamas bersembunyi di antara warga sipil, namun hal ini dibantah oleh Hamas.

Menkes Palestina Desak AS

Menteri Kesehatan Majed Abu Raman mendesak AS untuk menekan Israel agar membuka penyeberangan Rafah untuk memberikan bantuan. Abu Ramadan melihat saat ini tidak ada tanda-tanda Israel akan membuka pintu perbatasan tersebut.

“Tidak ada indikasi kapan mereka ingin membukanya,” kata Majed Abu Ramadan, kepada wartawan di sela-sela Majelis Kesehatan Dunia di Jenewa dilansir Reuters.

“Namun, saya berharap semua teman kita dan komunitas internasional akan memberikan tekanan yang kuat, dan terutama Amerika Serikat, mereka harus melakukan tekanan yang kuat untuk membuka peluang tersebut,” imbuhnya.

Abu Ramadan mengatakan penutupan penyeberangan itu ‘memperumit situasi’ dan menjadikannya ‘sangat, sangat bencana’. Rafah adalah pintu masuk utama bantuan kemanusiaan sebelum Israel meningkatkan serangan militernya di perbatasan Gaza awal bulan ini dan mengambil kendali penyeberangan dari sisi Palestina.

(whn/detik)