Para terdakwa menghadapi dakwaan berupa percobaan pembunuhan dan kekerasan.
Persidangan digelar secara tertutup di Lamezia Terme, Italia pada Sabtu (6/11), melibatkan pengacara dan hampir seribu saksi.
Mereka yang didakwa juga telah memilih menjalani “proses pengadilan secara cepat”. Ini memungkinkan hukuman mereka dikurangi sepertiganya apabila terbukti bersalah.
Sebanyak 355 tersangka mafia dan pejabat yang bersekongkol dengan kelompok mafia terkaya, terkuat, dan terorganisir di Italia ini diadili dalam dua tahun ke depan.

Dakwaan terhadap kelompok ini mencakup serangkaian kasus narkoba, pembunuhan, percobaan pembunuhan, pemerasan, rentenir, pembocoran rahasia resmi, serta penyalahgunaan jabatan.
Kelompok ‘Ndrangheta memiliki jaringan kriminal yang luas melibatkan 150 keluarga. Namun, pengadilan ini menargetkan salah satu di antaranya yakni Keluarga Mancuso.
Luisi Mancuso, 67, yang diduga sebagai bos dari kelompok ini dan dijuluki “Si Paman” beserta mantan senator Giancarlo Pitteli sebagai pejabat yang dituduh bersekongkol akan menjalani persidangan yang lebih panjang di kemudian hari.
Bagaimana pengadilan massal dijalankan?
Pengadilan terbesar terhadap mafia di Italia dalam beberapa dekade dimulai 13 Januari lalu dengan mendakwa ratusan anggota mafia yang sangat berpengaruh, ‘Ndrangheta.
Di antara para terdakwa, terdapat sejumlah politisi dan pejabat. Setidaknya 900 orang akan memberikan kesaksian.
Proses hukum ini mengambil tempat di Lamezia Terme, di kawasan Calabria, di Italia selatan. Pihak berwenang secara khusus membuat ruang pengadilan dengan kapasitas 1.000 orang dengan pengamanan ekstraketat.
Karena Covid-19, banyak terdakwa yang diadili di sel masing-masing dan mengikuti jalannya sidang hari pertama melalui sambungan video.
Mereka yang hadir di ruang sidang mengenakan masker dan ditempatkan di sel-sel yang telah disediakan. Mereka diposisikan dua meter dari terdakwa-terdakwa lain.
Ini adalah peradilan terhadap mafia yang terbesar sejak 1980-an.
Hampir semua terdakwa ditangkap pada Desember 2019 di Italia, Jerman, Swiss, dan Bulgaria menyusul investigasi sejak tahun 2016 di 11 kawasan di Italia.
Operasi penangkapan anggota mafia ini melibatkan sekitar 2.500 anggota polisi.
Siapa saja yang didakwa?
Para terdakwa berasal dari satu keluarga, Mancuso, yang mendirikan mafia ‘Ndrangheta, yang dikenal sebagai salah satu kelompok penjahat paling kuat di Italia.
Saat digelar praperadilan belum lama ini, jaksa memerlukan waktu lebih dari tiga jam hanya untuk membacakan nama-nama terdakwa, kata kantor berita AFP.
Para terdakwa termasuk politisi, anggota polisi, dan aparat sipil negara, yang diduga menjadi anggota dan membantu aktivitas mafia.
Di antara terdakwa, yang paling terkenal adalah Luigi Mancuso, 66 tahun, yang dikenal dengan sebutan “Si Paman”. Ia diduga sebagai bos klan mafia ini.
Terdakwa lain, hanya disebut sebagai “The Wolf”, “Fatty” dan “Blondie”.
Mereka termasuk Giancarlo Pittelli, pengacara dan eks anggota senat dari Forza Italia, partai yang dipimpin mantan Perdana Menteri Silvio Berlusconi.
Pittelli sudah membantah sangkaan bahwa ia menghubungkan ‘Ndrangheta dengan politisi dan lembaga-lembaga resmi seperti pengadilan.
Apa dakwaan yang dijatuhkan?
Kelompok ‘Ndrangheta diyakini menguasai pasok kokain yang masuk ke Eropa dari Amerika Selatan dan kawasan-kawasan lain.
Namun dakwaan bagi ratusan orang ini tak hanya terkait dengan kejahatan narkoba.
Ada juga dakwaan menjadi anggota atau terlibat kegiatan mafia, pembunuhan, percobaan pembunuhan, pemerasan, aktivitas lintah darah, mengakses rahasia negara dan penyalahgunaan wewenang.
“Proses hukum menunjukkan bahwa aktivis kelompok ‘Ndrangheta sudah jauh mengakar ke dalam kehidupan masyarakat,” kata Federico Varese, guru besar ilmu hukum pidana di Universitas Oxford, kepada kantor berita AFP.
Ini juga menjelaskan mengapa jumlah terdakwa mencapai ratusan orang, imbuh Varese.
Kasus ini ditangani oleh Nicola Gratteri, jaksa berusia 62 tahun, yang dikenal banyak menangani kasus-kasus mafia. Ia mendapatkan perlindungan polisi selama lebih dari 30 tahun, untuk memastikan keselamatannya.
Ia bertekad untuk membubarkan kelompok ‘Ndrangheta, yang ia gambarkan “telah menyengsarakan warga”.
Namun Profesor Varese memperingatkan bahwa peradilan ini bukan akhir dari kelompok tersebut.
“Bisa saja, para anggotanya dijebloskan ke penjara, namun juga akar persoalannya tak ditangani, orang-orangnya akan mendirikan kelompok yang baru,” kata Varese.