Wickremesinghe menghadapi tugas berat mengangkat perekonomian yang ambruk dan memulihkan ketertiban umum setelah protes berbulan-bulan.
Ia mengalahkan saingan utamanya, Dullus Alahapperuma, dengan 134 suara sementara Dullus mendapat 82 suara dalam pemilihan parlemen.
Sri Lanka mengalami krisis ekonomi parah dan warga mengalami kelangkaan pangan, bahan bakar dan pasokan mendasar lain.
Partai yang memerintah memiliki suara mayoritas dan para anggota parlemen memang diperkirakan akan mendukung Wickremesinghe, yang memiliki kaitan dengan dengan keluarga Rajapaksa.
Setelah mendengar kabar mundurnya Rajapaksa, di ibu kota Kolombo, para demostran yang gembira turun ke jalan-jalan dan merayakan dengan menari bersama.
Rajapaksa tiba di Singapura pada Kamis (14/07), setelah sebelumnya terbang ke Maladewa pada Selasa (12/07) malam. Berbagai laporan mengatakan dia ditemani istri dan dua orang pengawal.
Menteri Luar Negeri Singapura berkata Rajapaksa tidak meminta suaka ke negaranya, dan negaranya juga tidak memberikan suaka.
“Singapura secara umum tidak memberikan suaka,” menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Singapura.
Penjabat sementara presiden, Ranil Wickremesingheyang juga menjabat sebagai perdana menteri tidak akan menjadi presiden interim sampai dia disumpah secara resmi.
Setelah itu, Wickremesinghe yang ditunjuk oleh Rajapaksa setelah dia melarikan diri, punya waktu 30 hari sampai parlemen mengesahkannya.
Jika ini tidak terjadi, parlemen harus melakukan voting untuk memilih presiden baru.
Ketua parlemen, yang menerima surat Rajapaksa, mengatakan pihaknya akan berkonsultasi dengan jaksa agung sebelum mengumumkan surat ini ke masyarakat pada Jumat (15/07).
Pemerintah Singapura mengatakan Rajapaksa “diizinkan masuk dalam kapasitas sebagai pribadi”.
Tidak jelas apakah Rajapaksa akan berada di sana atau pindah ke tujuan lain.
Ini cukup membingungkan bagi rakyat.
“Sebelumnya mereka membohongi kami [dan berkata] dia akan lengser. Hal yang sama terjadi sekarang, mereka sudah menerima surat pengunduran diri tapi ketua parlemen bilang mereka harus meresmikannya. Saya tidak tahu apa yang harus diresmikan. Ini semua gila,” kata Suzette Fernando, seorang warga yang merayakan di jalan.
Meski begitu, jumlah massa terlihat jauh lebih sedikit dari sebelumnya. Wickremesinghe telah menetapkan jam malam yang bertujuan untuk meredam protes.
Jalan-jalan Kolombo mulai tenang seiring dengan demonstran anti-pemerintah yang mulai meninggalkan kantor-kantor pemerintah yang sebelumnya mereka duduki.
“Kami menarik diri dengan damai dari istana presiden, kantor sekretariat presiden, dan perdana menteri secepatnya, tapi kami akan melanjutkan perjuangan ini,” ujar salah satu juru bicara protes.
Seorang pria 26 tahun meninggal dunia karena kesulitan bernapas setelah polisi menembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa.
Petugas RS Nasional Kolombo berkata, luka-luka dialami oleh mereka yang melakukan unjuk rasa di luar kantor perdana menteri juga yang ada di luar gedung parlemen, Rabu malam.
Polisi menembakkan gas air mata kepada demonstran yang mencoba meringsek masuk melalui gerbang di kantor perdana menteri di Kolombo, sebelum berhasil meruntuhkannya dan masuk ke dalam. Mereka juga kemudian berhasil masuk gedung parlemen.
Juru bicara militer berkata kepada BBC bahwa seorang tentara dan petugas kepolisian juga terluka, dan menuduh sebuah senapan yang berisi peluru telah dicuri oleh seorang demonstran dan belum berhasil ditemukan.
Surat pengunduran diri yang ditunggu-tunggu rakyat Sri Lanka sejak perjuangan mereka untuk melengserkan Gotabaya Rajapaksa akhirnya tiba juga.
Dengan dikirimkannya surat ini ke ketua parlemen beberapa hal terjadi. Pertama, posisi Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe sebagai penjabat pengganti presiden terlegitimasi.
Di bawah konstitusi Sri Lanka, perdana menteri akan menggantikan tampuk pimpinan bila presiden mundur.
Kedua, surat ini menyingkirkan hambatan yang menghalangi diadakan pemungutan suara di parlemen untuk memilih presiden baru.
Para anggota parlemen akan bertemu pada 15 Juli dan memulai proses ini, dengan voting dijanjikan diadakan sepekan kemudian. Sebelumnya, proses ini tak terjadi karena tidak adanya surat pengunduran diri.
Dua kandidat utama kemungkinan adalah Ranil Wickremesinghe dan ketua oposisi Sajith Premadasa. Namun karena partai berkuasa adalah mayoritas, parlemen bisa jadi mendukung Wickremesinghe – yang dikenal punya hubungan dekat dengan keluarga Rajapaksa.
Apakah rakyat Sri Lanka akan menerima hasil ini, itu masalah lain. Kemunduran perdana menteri dan presiden adalah dua tuntutan utama protes rakyat.
Ketiga, pengunduran diri ini berarti Gotabaya Rajapaksa tidak lagi memiliki imunitas hukum sebagai kepala negara dan posisinya kini berbahaya, sementara dia mencari negara yang aman untuk melindunginya.
Ranil Wickremesinghe mengatakan telah memerintahkan komite baru yang dikepalai panglima militer dan kepala kepolisian untuk “melakukan apa yang diperlukan” untuk memulihkan ketertiban.
Perintah itu muncul setelah ribuan pengunjuk rasa tidak mengindahkan kondisi darurat yang ditetapkan sebelumnya dan menyerbu kantor perdana menteri di Kolombo.
Dalam satu pernyataan TV, Wickremesinghe mengecam para demonstran sebagai “fasis”.
Para pengunjuk rasa juga ingin agar perdana menteri mundur karena dianggap terlalu dekat dengan Presiden Gotabaya Rajapaksa.
Pejabat KBRI di Kolombo, Heru Prayitno mengatakan walaupun terjadi unjuk rasa, di tempat lain di ibu kota, “masyarakat masih tetap tertib saat antre mendapatkan BBM dan gas”.
Ia juga mengatakan para tokoh agama meminta semua pihak untuk tetap tenang, menjaga ketertiban umum dan tidak melakukan tindak kekerasan, serta meminta masyarakat dari luar kota untuk tidak datang ke Kolombo.
Wartawan BBC Tessa Wong yang berada di lokasi mengatakan para demonstran duduk di sofa dan mengambil foto di kantor perdana menteri sementara aparat keamanan bersenjata hanya menyaksikan dari luar ruangan.
Para pengunjuk rasa berteriak dan menyanyi sambil berdiri di atas kursi dan meja sambil memegang bendera Sri Lanka.
“Kami bilang apa, jangan main-main dengan kami”, kata mereka.
Keberangkatan Rajapaksa meninggalkan Sri Lanka ke Maladewa pada Selasa malam mengakhiri dinasti keluarga yang telah berkuasa di negara tersebut selama puluhan tahun.
Saudara laki-lakinya, mantan Menteri Keuangan Basil Rajapaksa, juga telah meninggalkan Sri Lanka, menurut sumber-sumber kepada BBC. Dia disebut menuju Amerika Serikat.
Warga Sri Lanka, yang pada Rabu (09/07) bangun dengan berita bahwa presiden mereka telah pergi, turun kembali ke jalan. Ribuan orang memadati ibu kota Kolombo dan berkumpul di Galle Face Green, tempat protes utama.
Bergantian, warga biasa naik ke podium dan menyampaikan orasi dengan berapi-api.
“Kemenangan untuk perjuangan!” teriak warga dengan bahasa Sinhala, bersahut-sahutan dengan seruan-seruan protes lain. Para pembicara mencerca pemerintah dan para pemimpin yang mereka anggap telah mengecewakan rakyat.