Palembang, rakyatpembaruan.com-
BPJamsostek terus meningkatkan jumlah kepesertaannya, khususnya dalam hal memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan menjalin kerja sama dengan Kemenag Sumsel.
Kepala Kanwil Kemenag Sumsel, Syafitri Irwan, mengatakan kerja sama dengan BPJamsostek ini memiliki manfaat yang luar biasa untuk pekerja non-ASN di lingkup Kemenag.
“Jaminan sosial ketenagakerjaan ini tentunya perlu bagi pekerja. Terlebih pekerja-pekerja kami ini tugasnya memiliki risiko, utamanya yang berada di garis depan dan bersentuhan dengan masyarakat,” katanya, Kamis (1/9/2022).
Kepala Kantor Cabang BPJamsostek Palembang, Moch Faisal, mengatakan guru-guru di yayasan, madrasah, penyuluh agama, dan yang lainnya dengan status non-ASN ini memiliki risiko pekerjaan yang tinggi.
Maka dari itu, BPJamsostek hadir untuk memberikan perlindungan dari risiko pekerjaan yang mungkin dapat dialami oleh para pekerja non-ASN tersebut. Melalui iuran yang ringan hanya Rp 16.800 mereka akan masuk ke dalam program JKK dan JKM, serta mendapatkan manfaat yang besar.
“Sejauh ini sudah ada 1.155 pekerja non-ASN di bawah Kemenag Sumsel yang terdaftar menjadi peserta,” katanya.
Adapun potensi kepesertaan sendiri mencapai sekitar 8 ribu pekerja non-ASN. Baik itu penyuluh agama, forum komunikasi pendidikan Al-Quran, guru madrasah, pramubakti kantor, dan lainnya.
“Kami juga mendorong perusahaan dan pemerintah daerah dapat membantu mendaftarkan juga marbut masjid menjadi peserta melalui bantuan CSR,” katanya.
Sementara dalam kesempatan itu, BPJamsostek Palembang juga menyerahkan santunan sebesar Rp 42 juta kepada Karmaini (46 tahun), ahli waris dari peserta BPJamsostek atas nama Saromi yang meninggal dunia karena sakit setelah 1 bulan terdaftar sebagai peserta BPJamsostek.
“Alhamdulilah, saya merasa bersyukur atas santunan ini sehingga dapat membantu untuk membiayai sekolah anak,” katanya.(adi/rp)