Jelang Peringatan Satu Abad, PBNU Gelar Rentetan Acara

0
Foto: Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (kiri) (M Hanafi Aryan/detikcom)
Jakarta – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama akan menggelar rentetan acara menjelang peringatan 100 tahun Nahdlatul Ulama. Peringatan 100 tahun NU itu akan diisi dengan berbagai acara.

“Sesuai dengan keputusan muktamar ke 32 di Makasar, hari ultah NU yang resmi ditetapkan berdasarkan kalender Hijriyah. Jadi 16 Rajab setiap tahunnya. Hari lahir NU 16 Rajab 1444 H akan jatuh pada awal Februari 2023 mendatang, itu akan menjadi momentum yang kita tetap kan sebagai penanda masuknya NU ke dalam era abad kedua,” kata Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dalam konferensi pers Kick Off Peringatan Satu Abad PBNU, di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (20/6/2022).

Menjelang peringatan itu, kata Gus Yahya, PBNU telah menyiapkan rangkaian kegiatan dengan tema ‘Mendigdayakan NU, Menjemput Abad Kedua, Menuju Kebangkitan Baru’.

“PBNU bersama seluruh jajaran mempersiapkan suatu rangkaian menuju seratus tahun tersebut yang kami beri tagline “Men-digdayakan NU, Menjemput abad kedua, menuju kebangkitan baru.” Sambungnya.

“Kenapa disebut kebangkitan baru? Karena ada hadist Muhammad SAW. Kita mengharapkan momentum 100 tahun NU akan menjadi Momentum kebangkitan baru bagi NU,” lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Gus Yahya menyampaikan fungsi utama dari kebaradaan PBNU. Menurutnya, PBNU merupakan penyedia panduan dan bimbingan keagamaan bagi umat.

“NU didirikan pada ulama untuk menyediakan panduan keagamaan bagi umatnya ini yang paling penting. Sebagai wujud dari tanggung jawab ulama untuk membimbing umat ini agar melaksanakan kehidupan beragama dengan sebaik-baiknya.” ujar Gus Yahya.

“Bahwa jamaah para Nahdliyyin dalam melaksanakan kehidupan beragama ini mengambil panduan dan referensi dan menjadikan pegangan hal-hal yang disampaikan oleh NU,” terusnya.

Dalam kesempatan itu, disebutkan rangkaian program jelang hari ulang tahun ke-100 NU

Nantinya, direncanakan PBNU akan mengundang sejumlah pemuka agama besar dari lintas agama. Ada pun tokoh agama yang direncanakan diundang PBNU salah satunya adalah Paus Fransiskus ke-226.

“R20 atau Religion of 20 ini adalah forum dialog pemimpin agama-agama sedunia dengan tujuan untuk menyatukan pandangan berkaitan dengan isu-isu strategis yang ada di dunia pada saat ini. Tokoh tokoh agama yang akan diundang untuk hadir tentunya yang akan mewakili agama-agama yang yg ada di dunia dan punya peran strategis di dunia pada saat ini,” kata Ketua Panitia Peringatan harlah Satu Abad PBNU Yenny Wahid kepada wartawan.

Ada pun sembilan rumpun kegiatan jelang 100 tahun PBNU antara lain:

1. R20 atau Religion of 20.
2. Muktamar Internasional.
3. Festival tradisi Islam Nusantara.
4. Gerakan kemandirian NU.
5. NU Technology.
6. Pekan Olahraga NU.
7. Anugerah tokoh.
8. Pembentukan NU Women.
9. Resepsi puncak harlah satu abad NU.

Dalam kesempatan itu, turut hadir Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Erick yang diketahui merupakan Ketua Steering Committee menyampaikan harapannya untuk PBNU.

“Seperti disampaikan tadi oleh Gus Yahya bahwa bagaimana menuju satu abad NU ke depan ini kebangkitan NU menjadi juga namanya ekonomi dan juga pendudikan demokrasi dan lainnya,” kata Erick Thohir dalam sambutannya di acara Kick Off Peringatan Satu Abad PBNU.

Menurut Erick, penting menjaga keseimbangan ekonomi dan kehidupan masyarakat. Hal itu guna mendukung perekonomian Indonesia yang semakin membaik.

“Karena penting sekali kita menjaga keseimbangan daripada ekonomi dan juga kehidupan masyarakat secara menyeluruh keseimbangan penting apa lagi kita sekarang menuju Indonesia yang terus perekonomian semakin baik.

Erick menambahkan, pondasi NU saat ini sudah sangat kuat. Menurutnya, satu abad ke depan juga penting dalam membangun pondasi dalam hal perekonomian dan pendidikan.

“Tetapi seperti saya selalu ulang berpa kali, tidak mungkin pertumbuhan akan baik kalau tadi keseimbangan tidak jaga. Di situ lah apa yang disampaikan pondasi NU sudah sangat kuat, tidak perlu ditanyakan lagi sebagai pondasi dan namanya Pancasila dan NKRI sebagai pemersatu. Satu abad kedepan penting sekali membangun pondasi lain seperti ekonomi dan pendidikan,” kata Erick.

(dwia/dwia/detik)