Mengutip CNN, Jumat (30/8/2024), bencana itu mengancam wilayah selatan dengan curah hujan yang sangat tinggi. Badai Shanshan melanda pada hari Kamis (29/8) dan menyebabkan ribuan penduduk kehilangan aliran listrik.
Bencana itu menghantam Pulau Kyushu dengan angin berkekuatan sangat tinggi, hujan lebat, dan gelombang badai yang berbahaya.
Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan darurat yang sangat jarang terjadi untuk badai yang bergerak lambat ini. Mereka mengatakan bahwa badai ini diperkirakan akan membawa banjir dan tanah longsor yang merusak di sebagian besar wilayah Kyushu, pulau utama di bagian selatan Jepang, dengan curah hujan yang mencapai rekor tertinggi.
This aerial image shows the landslide in Gamagori, Aichi prefecture, Japan, Wednesday, Aug. 28, 2024. Ahead of the typhoon’s arrival, heavy rain caused a landslide that buried a house in the central city of Gamagori. (Kyodo News via AP)Badai Shanshan (Foto: Kyodo News via AP-REUTERS)
Ratusan penerbangan telah dibatalkan, layanan kereta cepat ditangguhkan, dan perusahaan-perusahaan besar seperti produsen mobil Toyota telah menutup pabrik-pabriknya.
Pihak berwenang Jepang memperingatkan bahwa situasi yang mengancam jiwa terjadi di kota-kota di Prefektur Oita, Kyushu, dan mendesak 57.000 orang untuk melakukan tindakan penyelamatan diri. Mereka saat itu mengeluarkan peringatan topan tertinggi.
Peringatan evakuasi Level 4, peringatan tertinggi kedua, diberlakukan untuk seluruh Kyushu, yang berdampak pada 3,7 juta penduduk.
Setidaknya satu orang hilang dan puluhan orang terluka di seluruh pulau pada Kamis pagi. Awal pekan ini, tiga orang tewas akibat tanah longsor yang dipicu oleh angin dan hujan yang merusak di Shanshan.
Badai Shanshan melemah ketika perlahan-lahan bergerak ke utara melalui Kyushu sebagai topan yang setara dengan Badai Atlantik Kategori 1, menurut Pusat Peringatan Badai Bersama (JTWC).
Pada hari Jumat, Shanshan telah melemah menjadi badai tropis dengan pusatnya yang hampir tidak bergerak di timur laut Kyushu yang membawa angin berkecepatan 70 km/jam setelah menghantam daratan dengan kecepatan hingga 185 km/jam.
(msl/fem/detik)