Jerman Diamuk Corona, Negara Bagian Minta Diberi Kuasa Lebih soal Pandemi

0
Jakarta – Tiga Menteri Kesehatan negara bagian Jerman mendesak pihak-pihak yang bernegosiasi membentuk pemerintahan baru untuk memberikan kuasa pada negara bagian soal keadaan darurat COVID-19. Hal ini dilakukan imbas lonjakan kasus COVID-19 di Jerman dalam sepekan terakhir.

Seperti dilansir Reuters, Minggu (14/11/2021) Kepala Asosiasi Dokter terbesar di Jerman, Marburger Bund, mengatakan kepada media Jerman Funke Mediengruppe bahwa unit perawatan intensif (ICU) mulai kewalahan. Bangsal ICU yang kewalahan mungkin perlu memindahkan pasien dalam beberapa minggu mendatang.

Minggu depan, pemerintah federal dan para pemimpin dari 16 negara bagian Jerman berencana akan membahas langkah-langkah pandemi baru. Namun tiga pihak yang bernegosiasi membentuk pemerintahan baru telah sepakat untuk membiarkan keadaan darurat, yang berlaku sejak awal pandemi, berakhir pada 25 November sesuai rencana awal.

Menanggapi hal itu, Menteri Kesehatan dari negara bagian Baden-Wuerttemberg, Hessen dan Brandenburg berpendapat bahwa negara bagian perlu tetap membuka opsi penerapan kebijakan yang mengharuskan keadaan darurat, seperti pengaturan jam malam, lockdown atau penutupan sekolah jika situasi pandemi memburuk.

“Menghadapi beban rumah sakit yang di beberapa daerah hampir melebihi batas absolut, status epidemi harus diperpanjang di tingkat nasional,” kata ketiga menteri kesehatan itu dalam pernyataan bersama, Sabtu (13/11) lalu.

Sementara itu, Kanselir Jerman Angela Merkel juga mendesak warga yang tidak mau divaksin agar mempertimbangkan kembali keputusan mereka. Dalam pesan video pada Sabtu (13/11) pagi waktu setempat, Merkel juga menyerukan penegakan aturan yang lebih ketat terkait testing, vaksinasi sebelum memasuki ruang tertutup, hingga peluncuran vaksin booster yang lebih cepat.

“Minggu-minggu yang sulit terbentang di depan kita, dan Anda dapat melihat bahwa saya sangat khawatir,” kata Merkel, berbicara dalam podcast video mingguannya. “Saya meminta kepada semua orang yang belum divaksinasi: tolong pertimbangkan kembali.”

Menurut laporan surat kabar Spiegel, militer Jerman kini sedang disiapkan untuk memobilisasi 12.000 tentara menjelang Natal untuk membantu layanan perawatan kesehatan di berbagai rumah sakit. Saat ini, baru ada 630 tentara yang dikerahkan.

Saat ini Eropa kembali menjadi titik pusat pandemi COVID-19. Kondisi ini membuat beberapa negara kembali mempertimbangkan pemberlakuan lockdown.

(izt/knv/detik)