Kapolri Minta Posko Prokes di Tempat Wisata Disiapkan

0
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (Foto: Rengga Sencaya/detikcom)

CILEGON

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta petugas di lapangan lebih waspada menjelang hari H Idulfitri 1442 H. Kewaspadaan itu mengingat keinginan untuk mudik mendekati lebaran biasanya semakin kuat.

Kebiasaan pemudik di Pelabuhan Merak mendekati hari H lebaran, lanjut Sigit adalah melakukan perjalanan menjelang malam dan dini hari. Petugas di lapangan pun diminta untuk mengantisipasi lonjakan pemudik yang masih nekat.

“Saya lihat tadi untuk kegiatan penyekatan karena saya menang tahu bahwa di wilayah Banten untuk arus yang melakukan kegiatan mudik di tahun-tahun sebelumnya kecenderungannya akan semakin ramai pada saat menjelang malam dan menjelang pagi, ini yang tentunya rekan-rekan harus hadapi beberapa hari terakhir,” kata Sigit saat meninjau Pos Penyekatan di Pelabuhan Merak, Banten, Minggu (9/5/2021).

Sigit meminta petugas di lapangan juga mensosialisasikan secara masif terkait alasan mudik dilarang. Larangan mudik ini muncul, kata dia, untuk menekan penyebaran COVID-19.

“Yang paling penting yang harus disampaikan kepada maayarakat bahwa kegiatan operasi saat ini adalah kegiatan operasi dalam rangka untuk mencegah agar laju ataupun penularan COVID ini bisa kita tekan semaksimal mungkin sehingga tidak terjadi perpindahan dari satu daerah ke daerah lain,” ujarnya.

Dia menyebut terjadi peningkatan angka kasus positif Corona beberapa hari ke belakang di wilayah Sumatera. Jika mudik diperbolehkan, bukan tidak mungkin penyebaran virus Corona akan lebih masif.

“Di beberapa wilayah khususnya Sumatera terjadi peningkatan sehingga ini tentunya saya minta kepada rekan-rekan untuk betul-betul melaksanakan pengawasan dan penguatan terhadap aturan protokol kesehatan khususnya yang melalui penyeberangan ASDP,” kata Sigit.

Sigit juga meminta jajarannya untuk menyiapkan posko-posko di tempat wisata yang dibuka. Posko tersebut nantinya untuk menyekat warga-warga yang tak mematuhi protokol kesehatan.

“Di wilayah zona merah itu tempat wisata ditiadakan, tolong untuk di wilayah-wilayah wisata yang tidak berbayar, untuk rekan-rekan, siapkan posko. Sehingga pembagian masker khususnya di daerah-daerah yang wisatanya dibuka, sehingga masyarakat yang berkunjung kita yakin bahwa mereka dalam kondisi seluruhnya memakai masker,” tutur dia.

“Kedua, laksanakan kegiatan pengecekan suhunya dan sebagainya sehingga kita yakin dan pasti bahwa pengunjung yang ada itu pada saat masuk kondisinya betul-betul dalam kondisi sehat. Ini tolong betul-betul dilaksanakan,” imbuh Sigit.

(mae/dhn/detik)