Diketahui, pesawat Japan Airlines dengan nomor penerbangan JAL516 yang terbang dari Sapporo menuju Bandara Haneda terbakar hebat usai mendarat di Bandara Haneda pada Selasa (2/1) sore waktu setempat.
Dilansir Reuters, Rabu (3/1/2024), pesawat jenis Airbus A350 itu terbakar usai bertabrakan dengan pesawat lainnya jenis Bombardier Dash-8 yang berukuran lebih kecil milik Otoritas Penjaga Pantai Jepang, yang membawa pasokan untuk Prefektur Niigata yang terdampak gempa bumi kuat yang mengguncang awal tahun ini.
Tabrakan itu, menurut pihak Japan Airlines, terjadi sesaat setelah pesawat penumpang itu mendarat pada Selasa (2/1) sore, sekitar pukul 17.46 waktu setempat.
Kedua pesawat terbakar hebat, dengan lima personel Penjaga Pantai Jepang tewas dan satu personel lainnya, yang merupakan kapten pesawat, berhasil selamat dengan mengalami luka-luka serius.
Sebanyak 379 orang, terdiri atas 367 penumpang dan 12 awak, berhasil keluar dengan selamat dari pesawat yang terbakar hebat di landasan Bandara Haneda.
Penumpang yang selamat menuturkan bagaimana kepanikan menyelimuti kabin pesawat. Penumpang dan awak berhasil dievakuasi sebelum api membesar.
Proses evakuasi yang berjalan lancar di tengah situasi darurat yang membahayakan itu menuai pujian dan digambarkan sebagai keajaiban.
“Saya hanya bisa mengatakan itu adalah keajaiban, kami bisa tewas jika terlambat,” tutur Tsubasa Sawada (28), salah satu penumpang yang tinggal di Tokyo. Dia baru kembali dari liburan bersama kekasihnya di Sapporo.
“Saya ingin tahu mengapa ini terjadi dan saya merasa tidak ingin baik pesawat lagi,” ucapnya setelah berhasil dievakuasi.
Saya benar-benar berpikir saya akan mati. Setelah kecelakaan itu terjadi, awalnya saya sedikit tertawa ketika saya melihat percikan api keluar (dari mesin) tapi ketika api mulai menyala, saya menyadari itu lebih dari sekedar sesuatu,” tutur Tsubasa.
Seorang penumpang lainnya bernama Satoshi Yamake (59), yang duduk di dekat bagian depan pesawat, mengatakan sejumlah penumpang sangat cemas. Namun, para awak cepat mengaktifkan jalur evakuasi dan para penumpang mulai turun dari pesawat dengan tertib.
Maskapai Japan Airlines menyebut proses evakuasi dimulai segera setelah pesawat berhenti di landasan, dan semua penumpang dibawa ke lokasi aman dalam waktu kurang dari 20 menit.
Menurut rekaman video di dalam kabin yang dilihat Reuters, para awak pesawat terus mengimbau penumpang untuk tetap tenang dan mengatakan “tolong kerjasamanya” selama proses evakuasi berlangsung.
Rekaman video lainnya yang beredar menunjukkan para penumpang dievakuasi dengan tenang. Tak ada satupun penumpang membawa tas bawaan mereka.
Badan keselamatan penerbangan telah memperingatkan selama bertahun-tahun bahwa berhenti sejenak untuk mengambil bawaan di kabin berisiko membahayakan nyawa saat proses evakuasi.
Seorang penumpang memposting rekaman video di dalam kabin saat evakuasi berlangsung. Kondisi saat itu, kepulan asap putih memenuhi kabin dan percikan api menyelimuti landasan.
Keterangan seorang penumpang lainnya yang tidak disebut namanya, seperti dilansir NHK, menyebut bahwa para awak mengatakan pintu bagian tengah dan belakang tidak bisa dibuka, sehingga semua penumpang keluar dari pintu depan. Terdapat delapan anak di antara 367 penumpang di pesawat itu, dan semuanya berhasil selamat.
Namun menurut otoritas pemadam kebakaran setempat, ada 14 penumpang yang mengalami luka-luka saat proses evakuasi.
Seorang pejabat Kementerian Transportasi Jepang mengatakan bahwa proses evakuasi telah “dilakukan dengan tepat”.
(aik/detik)