Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo Usman Kansong mengatakan, pihaknya menghormati permintaan tetua adat Baduy soal pemutusan sinyal internet. Hal ini dilakukan agar budaya, tradisi, dan kearifan lokal masyarakat Baduy tetap terjaga.
“Kita intinya menghormati permintaan tetua adat Baduy Dalam yang meminta pemutusan internet ke arah Baduy Dalam supaya kearifan lokal terjaga. Tetapi kebijakan apa yang kita ambil masih menunggu surat dari Pemerintah Kabupaten Lebak,” kata Usman kepada detikcom dikonfirmasi, Minggu (11/6/2023).
Rencananya setelah mendapat surat, Kemenkominfo akan memanggil operator seluler untuk membahas hal ini. Pemutusan sinyal internet di kawasan Baduy Dalam pun bisa dilakukan.
“Kami akan cek jaringannya darimana yang jelas itu sudah dioperasikan operator seluler, operator mana saja itu nanti kita coba lihat. Nanti kita diskusikan langkah apa yang akan kita pakai, kita putus kah atau seperti apa,” jelasnya.
“Secara teknis bisa macam-macam, diputus saja atau dicopot, kalau dia BTS dialihkan, disetop yang mengarah ke Baduy Dalam itu bisa diatur, atau barangkali dikurangi kapasitasnya jadi tidak bisa download misalnya,” sambungnya,
Kata Usman, pemutusan sinyal internet hanya akan ada di kawasan Baduy Dalam sesuai permintaan tetua adat. Kawasan Baduy Luar dan daerah di sekitarnya tidak akan terdampak.
“Baduy Dalam saja kan yang diminta hanya Baduy Dalam (putus internet). Baduy Luar tetap seperti biasa karena di Baduy Luar jaringan internet dimanfatkan warga Baduy untuk mempromosikan produk kerajinan mereka,” jelasnya.
“Ya bisa saja, bisa diatur jadi daerah lain selain Baduy masih bisa dapat internet. Cangkupan luasnya bisa diatur,” pungkasnya.
(isa/detik)
