Seperti dilansir AFP, Kamis (24/8/2023), Pragyan yang dalam bahasa Sanskerta berarti ‘kebijaksanaan’ diluncurkan oleh kendaraan pendarat di Bulan beberapa jam setelah pencapaian terbaru program luar angkasa India yang ambisius, namun berbahaya, memicu perayaan besar-besaran di seluruh negara tersebut.
“Rover (kendaraan penjelajah) menuruni kendaraan pendaratnya dan India berjalan-jalan di Bulan!” tulis Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) dalam pernyataan terbaru via media sosial X, yang sebelumnya bernama Twitter, pada Kamis (24/8) waktu setempat.
Kendaraan penjelajah yang memiliki enam roda dan bertenaga surya ini akan berkeliling di area yang relatif belum pernah dipetakan dan akan mengirimkan gambar serta data ilmiah selama dua minggu masa pakai.
Keberhasilan pendaratan misi Chandrayaan-3 terjadi hanya beberapa hari setelah Rusia gagal mendaratkan kendaraan luar angkasanya di area yang sama di dekat kutub selatan Bulan. Kendaraan luar angkasa Moskow yang bernama Luna-25 itu dilaporkan menghantam permukaan Bulan.
Perdana Menteri (PM) Narendra Modi menyebut kesuksesan pendaratan di Bulan — yang sebelumnya hanya dicapai oleh Amerika Serikat (AS), Rusia dan China — menjadi kemenangan bagi ‘seluruh umat manusia’.
India diketahui memiliki program luar angkasa dengan anggaran rendah, namun mengalami perkembangan pesat dalam hal ukuran dan momentum sejak pertama kali mengirimkan kendaraan luar angkasa ke orbit Bulan tahun 2008 lalu.
Misi Chandrayaan-3 memiliki biaya sebesar US$ 74,6 juta — jauh lebih rendah dibandingkan banyak misi serupa dari negara-negara lainnya dan menjadi bukti kemampuan luar angkasa India yang hemat.
(nvc/idh/detik)