Ogan Ilir, rakyatpembaruan.com-
Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sekaligus Pj Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekrasnada) Sumatera Selatan Tyas Fatoni meninjau kegiatan ‘Pelatihan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Tahun 2023’. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Kabupaten Ogan Ilir, Selasa (5/12/2023).
Sebagaimana diketahui Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel terus mendorong kreativitas anak muda dalam mengembangkan dan melestarikan kerajinan tradisional. Melalui arahannya, Tyas Fatoni menekankan aspek kreativitas di kalangan pengrajin perak di Kabupaten Ogan Ilir perlu dikembangkan sehinga produk yang dihasilkan mampu menarik minat masyarakat untuk membeli kerajinan tersebut.
“Setiap desain kerajinan perhiasan perak yang kita buat memiliki filosofi tersendiri. Mari ciptakan desain-desain yang unik dan inovatif, tetapi tetap meresapi akar budaya kita. Dengan begitu, kita dapat menghadirkan produk yang berkualitas dan memiliki daya tarik global,” jelas Tyas.
Tyas mengaku bangga dengan para peserta pelatihan yang didominasi kalangan anak muda. Menurutnya, dengan mengikuti pelatihan tersebut artinya mereka masih mau menjaga kearifan lokal dengan tetap konsisten menekuni profesinya sebagai pengrajin perak sebagaimana telah diwariskan para leluhur sebagai warisan budaya.
“Jika kreativitas dan inovasi sudah ada, tinggal lagi menyiapkan pasarnya untuk pemasaran produk. Harus disiapkan dari hulu ke hilirnya. Kemudian jika nanti ada ditemukan permasalahan harus segera dicari solusinya,” harap Tyas.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dekranasda Ogan Ilir Tikha Alamsyah Panca Wijaya mengungkapkan PKW ini merupakan bagian dari upaya Dekranasda Ogan Ilir mendukung pengembangan industri kerajinan lokal, memperluas kesempatan ekonomi dan mempromosikan budaya khas daerah. Kerajinan perak dan tenun gebeng ini merupakan salah satu contoh konkret dari upaya Kabupaten Ogan Ilir dalam menjaga warisan budaya dan menciptakan lapangan kerja baru melalui pengembangan industri kerajinan.
“Selama pelatihan digelar, peserta diberikan materi belajar tentang teknik-teknik pembuatan perak mulai dari pemilihan bahan, hingga teknik mendesainnya,” ucapnya.
Dia berharap melalui kegiatan ini diharapkan menjadi motivasi bagi kalangan anak muda di Kabupaten Ogan Ilir untuk terlibat secara langsung dalam industri kerajinan warisan budaya daerah. Oleh karena itu, Tikha berharap melalui produk-produk kerajinan yang dihasilkan peserta pelatihan dapat menjadi kebanggaan masyarakat Ogan Ilir.
“Kami siap menerima hasil produksi adik-adik peserta untuk acara peringatan hari ulang tahun Kabupaten Ogan Ilir pada Januari tahun depan, dan mereka pun menyanggupinya. Ini sungguh luar biasa,” ujar Tikha
Sebagai informasi, pelatihan PKW kali ini melibatkan 30 orang peserta anak muda dengan rentang usia 17 tahun hingga 26 tahun dengan durasi belajar 200 jam pelajaran yang diselenggarakan Direktorat Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI bekerjasama dengan Dekranasda Ogan Ilir. Sedangkan pada tahun sebelumnya telah dilakukan PKW kerajinan tenun gebeng yang dimulai dari pemilihan bahan (benang) hingga teknik menjahit dan membuat pola (motif).(mel/rp)