Palembang, rakyatpembaruan.com-
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) Komjen Pol Drs Firli Bahuri memberikan Kuliah Umum Pembekalan Antikorupsi bagi civitas akademika Universitas Sriwijaya, Kamis (15/4/2021).
Rektor Unsri Prof Dr Ir H Anis Saggaff, MSCE, IPU dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran Ketua KPK RI Firli Bahuri.
“Apapun program yang didesain KPK untuk pendidikan antikorupsi, kita support penuh. Diharapkan dalam 4 tahun masa pendidikan di Unsri, semua mahasiswa sudah dibekali pendidikan antikorupsi sehingga pada saat memegang amanah jabatan nanti tidak mudah terpengaruh,” ujar Anis.
Dikatakan Anis kuliah umum pendidikan korupsi di universitas sriwijaya ini dihadiri oleh 6 ribu lebih mahasiswa baik luring, daring webinar dan zoom.
” Pada Agustus nanti, kita akan menerima mahasiswa baru pak ketua sebanyak 8.500 tahun 2021, dan sampaikan nanti pada kuliah perdana kita minta pak ketua lagi (memberikan kuliah) . Sehingga target kita setelah empat tahun selesai semua mahasiswa Unsri nanti adlah mahasiswa yang sudah dibekali oleh pendidikan anti korupsi, sehingga langka mereka menerima jabatan nanti paling tidak mereka tidak terpengaruh oleh yang selama ini terjadi, urai Prof Anis.
Ditempat yang sama Ketua KPK Firli Bahuri dalam kuliah singkatnya mengajak para civitas akademika mengajak untuk bersama-sama meneguhkan nilai integritas guna menghadapi tantangan masa depan yang lebih berat.
“KPK mengedepankan 3 pendekatan pendidikan, pencegahan dan penindakan, KPK ingin mencerdaskan seluruh elemen masyarakat agar tidak ingin melakukan korupsi. KPK sadar memberantas korupsi tidak bisa dilakukan oleh KPK sendiri,” ujar Firli.
Firli menambahkan, setidaknya ada empat tantangan yang akan dihadapi pemuda di masa depan yaitu korupsi, narkotika, terorisme, bencana baik alam maupun non-alam. Ke depan, sambungnya, tantangan akan lebih berat. Untuk itu, Firli mengajak mahasiswa dan segenap civitas akademika yang hadir untuk mempersiapkan diri mulai dari sekarang.
KPK, sambung Firli, akan terus mendorong peran aktif perguruan tinggi dalam mengembangkan integritas dilingkungan kampus. Salah satunya dengan implementasi pendidikan antikorupsi sebagai mata kuliah dan membangun tata kelola perguruan tinggi yang antikorupsi.
“Orang melakukan korupsi, Salah satunya karena rendahnya integritas. Karena korupsi dapat muncul saat kesempatan bertemu dengan kekuasaan ditambah dengan rendahnya integritas,” pungkas Firli.(adi/rp)