Plaju, rakyatpembaruan.com –
Sebagai perusahaan yang mengolah minyak bumi menjadi berbagai produk BBM, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) menaruh perhatian besar pada aspek tata kelola lingkungan.
Hal itu mengundang ketertarikan para akademisi, termasuk civitas akademika Universitas Sriwijaya (Unsri), yang melakukan Kunjungan Kerja Lapangan (KKL) di Kilang Pertamina Plaju pada Rabu (01/03/2023).
Rombongan Program Studi Magister Pengelolaan Lingkungan, Program Pascasarjana (PPS) Unsri yang berjumlah sembilan mahasiswa, dalam salah satu mata kuliahnya, memilih berkunjung ke Kilang Pertamina Plaju.
*Jadi Contoh*
Koordinator Program Studi Magister Pengelolaan Lingkungan PPS Unsri, Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Faizal, DEA, mengungkapkan bahwa pengelolaan lingkungan adalah cara bagi industri untuk dapat terus mempertahankan eksistensinya dengan aman dan tetap mendulang profit.
Menurutnya, Predikat PROPER Emas dari KLHK yang diraih oleh Kilang Pertamina Plaju pada akhir 2022 lalu, menunjukkan bahwa perusahaan ini sangat peduli dengan lingkungan. “Ini merupakan suatu gambaran bagaimana perusahaan tidak hanya mengutamakan profit, namun juga bertanggung jawab secara lingkungan, mengedukasi masyarakat, dan meminimalkan risiko,” ujarnya dalam sambutan.
Selain itu, Prof. Faizal juga menyatakan harapannya bahwa kunjungan ini dapat memberikan ilmu yang bermanfaat bagi mahasiswa Magister Pengelolaan Lingkungan di Universitas Sriwijaya, dengan memberikan gambaran nyata dalam praktik pengelolaan lingkungan di suatu korporasi.
“Kunjungan Kerja Lapangan ini merupakan Program pembelajaran secara langsung untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa terhadap praktik pengelolaan lingkungan dalam dunia industri,” terangnya.
*Mitigasi Risiko*
Sementara itu, Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju Siti Rachmi Indahsari mengungkapkan transformasi bisnis di tubuh Pertamina Group telah memperteguh posisi PT KPI sebagai satu perusahaan dengan segenap tanggung jawab yang menyertainya.
Salah satunya adalah kewajiban perusahaan dalam pengelolaan lingkungan yang dipayungi oleh regulasi. “Selain mengolah energi, kami juga dipayungi badan hukum yang menyatakan bahwa kami harus mempraktikkan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL),” kata Rachmi.
Profil bisnis kilang yang bersifat high risk, high tech & high cost, risiko apapun harus dimitigasi sebaik mungkin, termasuk dalam aspek lingkungan, agar tetap eksis. “Di sinilah kita melalui fungsi HSSE bertugas untuk mengawal, bagaimana caranya agar kita tetap patuh terhadap regulasi dan memenuhi aspek tata kelola lingkungan yang baik, serta mampu mendapatkan penerimaan positif dari masyarakat sekitar,” imbuh Rachmi yang juga merupakan mahasiswi Magister Manajemen di Unsri.
Untuk itu, berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR) yang digelontorkan pun tidak hanya bersifat charity, melainkan lebih cenderung memberdayakan komunitas, dengan terlebih dahulu dilakukan studi social mapping. “Semua aspek kita kaji, termasuk lingkungan masyarakat sekitar, agar dari potensi yang muncul, kita bisa masuk dan membantu penyelesaian masalah,” terangnya.
Rachmi mencontohkan, Program CSR Kampung Pangan Inovatif yang berhasil mengantarkan Kilang Pertamina Plaju meraih PROPER Emas 2022, adalah salah satu praktik terbaik dalam pengelolaan lingkungan yang digarap bersama-sama berbagai elemen, termasuk masyarakat dan pemerintah sebagai stakeholder.
*Berkiblat ke ISO 14001:025*
Section Head Environment Kilang Pertamina Plaju, Maharani, menjelaskan bahwa dalam praktik pengelolaan lingkungan, Kilang Pertamina Plaju berkiblat pada ISO 14001:025 tentang Sistem Manajemen Lingkungan.
Hal itu kemudian ditelurkan dalam dokumen Kebijakan Lingkungan, Sumber Daya Alam dan Penilaian Daur Hidup perusahaan. “Dalam pengelolaan lingkungan di Kilang Pertamina Plaju, kita mempertimbangkan karakteristik, skala dan dampak, serta potensi dampak yang timbul dari kegiatan operasional,” ujar Maharani.
*Dukung SDGs dan ESG*
Komitmen pada pengelolaan lingkungan, juga telah turut menunjukkan dukungan Kilang Pertamina Plaju pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada poin tujuan 6, tujuan 11, 12, 13, 14, dan 15, serta aspek ESG terutama pada aspek Environmental.
(Adi/rp)