Kilang Pertamina Plaju Beri Ruang Aman dan Setara Untuk Pekerja Perempuan

0

Plaju, rakyatpembaruan.com –

21 April menjadi hari peringatan bersejarah bagi kaum perempuan di Republik Indonesia, karena merupakan hari lahir pahlawan nasional Raden Ayu (RA) Kartini.

Peringatan ini bertujuan memperingati dan menghormati perjuangan RA Kartini yang lahir pada 21 April 1879 dalam mewujudkan kesetaraan kesempatan antara laki-laki dan perempuan khususnya dalam bidang pendidikan, dan secara umum kesetaraan gender di semua bidang.

Semangat yang diperjuangkan Kartini tak pudar hingga kini, dimana kaum perempuan selain telah berkesempatan mengenyam pendidikan yang sama dengan laki-laki, di satu sisi juga telah mendapat tempat yang sama dalam membangun negara. Hal itu juga berlaku dalam dunia profesional.

Di PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju), pekerja perempuan mendapat posisi yang setara dengan pekerja laki-laki. Setidaknya, dari total 877 pekerja, terdapat 38 pekerja perempuan yang berkarir sebagai pejuang energi di Kilang Pertamina Plaju.

*Isu Gender Tak Hambat Jadi ‘Leader’*

Tak hanya itu, dua posisi manajerial di perusahaan pelat merah itu pun saat diisi oleh perempuan. Hal ini menunjukkan kiprah perempuan tidak diragukan lagi, apalagi ketika dipercaya perusahaan mengemban amanah strategis di Kilang Pertamina Plaju.

Misalnya, Siti Rachmi Indahsari atau akrab disapa Rachmi/Mimie, yang lahir di Palembang. Perempuan berdarah Palembang-Bugis ini menyelesaikan pendidikan D3 Teknik Telekomunikasinya di Politeknik Negeri Sriwijaya, dan pada saat yang hampir bersamaan, ia juga menyabet gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran.

Dalam pengalamannya bekerja di Pertamina selama hampir 14 tahun, Rachmi adalah orang yang paling banyak berhubungan dengan pihak eksternal perusahaan, menjalin dan menjaga hubungan harmonis dengan stakeholder dan menjadi juru bicara perusaahaan. Citra baik Kilang Pertamina Plaju ada di tangannya.

Selain menjaga hubungan harmonis dengan pihak eksternal, Rachmi juga memimpin pengelolaan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai wujud kepedulian yang berfokus pada pembangunan kesejahteraan masyarakat di sekitar perusahaan. Bersama timnya, Rachmi berupaya menjaga keberlanjutan bisnis Kilang Pertamina Plaju dengan hubungan akrab yang dibangun bersama masyarakat.

Perempuan yang begitu agile ini tak pernah menyia-nyiakan waktu luang. Ia baru saja menamatkan pendidikan Magister Manajemennya di Universitas Sriwijaya di tengah kesibukannya mengurus keluarga dan memimpin fungsi Communication, Relations & CSR. Belakangan, Rachmi juga telah menyelesaikan sertifikasinya sebagai coach.

Kemudian, ada Elfandrani Yuanita Pahlevi, Manajer Finance PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju, perempuan kelahiran Pacitan ini adalah alumnus Fakultas Ekonomika & Bisnis Universitas Gadjah Mada dan telah bekerja di Pertamina selama 15 tahun.

Saat ini, Levi memimpin Fungsi Finance di Kilang Pertamina Plaju yang bertanggung jawab atas keuangan perusahaan, mulai dari merencanakan, mencari serta mengoptimalkan pemanfaatan dana demi keberlangsungan operasional perusahaan.

Ia punya pengalaman menantang dan tak terlupakan selama bekerja di Pertamina. Ketika sedang bertugas di Refinery Unit IV Cilacap, ia berkesempatan mengunjungi Single Point Mooring (SPM) yang berlokasi di lepas pantai selatan Jawa dengan menumpang kapal tugboat. Tak disangka, nahkoda dari tugboat tersebut adalah seorang pekerja perempuan. Pengalaman ini membuktikan bahwa perempuan saat ini telah mampu menjalankan bidang pekerjaan yang sebelumnya akrab dengan dunia laki-laki.

Kemudian, di level Section Head atau Kepala Bagian, ada tiga perempuan yang menempati posisi tersebut. Misalnya, Maharani yang menjabat Environment Section Head, dr. Mariani yang menjabat sebagai Health Section Head, Aliefita Rakhim Sukma yang menjabat Supply Chain Section Head di fungsi Health, Safety, Security & Environment (HSSE), dan Nova Pasaribu yang menjabat sebagai Purchasing Section Head, fungsi Procurement.

Selain posisi manajerial, ada juga perempuan yang saat ini tengah meniti tangga karirnya di posisi staff, misalnya analis dan officer. Sebagai gambaran, analis adalah pekerjaan yang juga bisa dikerjakan oleh perempuan.

Indriani Prilia (33), yang saat ini posisinya sebagai Jr. Analyst Quality, bertugas memastikan dan menganalisa minyak mentah (crude), baik untuk produksi BBM dan non BBM.

Tidak hanya tugas-tugas administratif, selama di laboratorium Indri juga selalu melakukan analisa kalibrasi dan memastikan implementasi ISO 17025 tentang Standar Uji dan Kalibrasi Laboratorium.

Indri berprinsip bahwa isu gender bukan menjadi hambatan untuk menjadi leader. “Karena kita punya kemampuan, passion dan kemampuan memimpin,” ujarnya. Standar itu berlaku bagi semua perempuan yang bekerja di kilang, perkapalan dan perkantoran.

Kemudian, ada Dewi Nanti Ratumanik, pekerja perempuan di Garda Terdepan (frontline), yang menghadapi pekerjaan dengan risiko tinggi yang tak kalah menantang. Ia memiliki tanggung jawab terhadap penyaluran stock bahan baku/produk Pertamina, serta menjaga keandalan jaringan distribusi.

Bekerja selama delapan jam sehari pun tidak lantas membuatnya melalaikan kewajiban rumah tangga.

*Komunitas PERTIWI*

Kesempatan yang sama bagi perempuan untuk berkarya di Kilang Pertamina Plaju pun telah dijamin dengan adanya Gender Equality, setiap pekerja memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan karir berdasarkan pertimbangan kompetensi dan penilaian kinerja.

Rachmi mengungkapkan, Di Pertamina, bahkan ada komunitas Perempuan Pertamina Tangguh Inspiratif Wibawa Independen (PERTIWI), sebagai komitmen perusahaan dalam mendukung penuh langkah pekerja yang tergabung di dalamnya untuk mengukir prestasi hingga tingkat global dan mewujudkan prinsip kesetaraan gender di lingkungan perusahaan.

“Sebagaimana perusahaan energi global lainnya yang mewadahi komunitas pekerja perempuan, PERTIWI dibentuk sebagai wadah inklusif pekerja perempuan Pertamina untuk meningkatkan kemampuan dan menyiapkan kader pemimpin untuk berkontribusi pada sosial masyarakat dan global,” ujar dia. Kilang Pertamina Plaju, kata Rachmi, berkomitmen memberi ruang aman dan setara untuk pekerja perempuan.

Gender Equality Kilang Pertamina Plaju pun diharapkan dapat membantu perusahaan dalam hal pengembangan talenta yang meningkatkan kinerja perusahaan sesuai aspek ESG dan SDGs.

“Perempuan adalah makhluk yang ahli, karena ada kata Empu di tengah kata Perempuan. Untuk itu, apapun peran yang tengah kita jalankan, berikan kontribusi terbaik yang bisa kita lakukan. Memberi saja, percaya saja,” tutup Rachmi.

(Adi/rp)