Palembang, rakyatpembaruan.com—
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) memberikan pembekalan kepada delapan besar peserta 2nd SMEEC 2022.
Delapan besar kelompok tersebut berasal dari Universitas Sriwijaya dan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah di antaranya The Chemistry, Movberej, Sabana, The Fourtastic, Threevenger, Womanpreneur, Creative Economy, dan Khanasli.
Peserta terpilih ini nantinya akan mendampingi delapan kelompok usaha binaan Kilang Pertamina Plaju yakni Musi Craft, Brownies Plajue, Manisan Buah Bu Susie, Jamiah Rizky Herbal Tea, Craft Bu Mas, Aneka Keripik Bu Andre, Anyaman Bambu Pak Ojie, Madu Murni Kurnia Kelulut.
Adapun rinciannya yaitu, Musi Craft merupakan usaha kerajinan anyaman tali Meiwa dan tali jali di Lorong Lama Bagus Kuning, Brownies Plajue adalah usaha kue brownies di Lorong Abadi Plaju dan Manisan Buah Bu Susie menghasilkan aneka produk manisan buah dari KWT Karangluhur Talangputri.
Selanjutnya, Jami’ah Rizqi Herbal Tea menghasilkan beragam teh herbal seperti bunga telang, daun mint, bunga rosella dan daun sambiloto berlokasi di Kampung Pangan Inovatif Plaju (Lorong Asia), Craft Bu Mas produk kerajinan bunga plastik di Desa Mariana dan Aneka Keripik Bu Andre Desa Mariana
Kemudian, anyaman Bambu Pak Ojie di kawasan Sungai Gerong dan Madu Murni Kurnia Kelulut , produk madu murni lebah yang dihasilkan dari Desa Sungai Gerong, Kecamatan Banyuasin 1.
Small Medium Enterprise Empowerment Competition (SMEEC) 2022 merupakan program kompetisi pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) binaan Kilang Pertamina Plaju yang diikuti oleh mahasiswa aktif di berbagai universitas di Palembang.
Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju, Siti Rachmi Indahsari mengatakan, peserta SMEEC merupakan perpanjangan tangan dari Kilang Pertamina Plaju yang bertugas melakukan pendampingan usaha UMKM binaan agar bisa naik kelas.
Untuk itulah, pendamping yang lebih sigap dan tangguh dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan usaha dan peningkatan omzet UMKM, salah satunya lewat pemasaran produk.
“Selama ini salah satu penyebab UMKM sulit berkembang adalah pemasaran. Para peserta ini nantinya akan membantu pemasaran produk supaya bisa dikenal luas bahkan sampai skala internasional,” ujarnya saat membuka program di gedung CCA Center Pertamina RU III, Selasa (15/8/2022).
Tak hanya mendampingi, para pemenang SMEEC 2022 ini diharapkan bisa memposisikan diri sebagai pebisnis, bukan sekadar penjual.
Hal ini karena pebisnis dapat lebih berpikir komprehensif sehingga bisa menangkap peluang lebih besar.
“Para pemenang (pendamping) ini nantinya bisa menjadi bagian sejarah dari besarnya bisnis tersebut,” kata Rachmi.
Menurut Rachmi, pemanfaatan jaringan yang dimiliki para pendamping juga menjadi salah satu aspek penting sebab jejaring merupakan salah satu modal utama pebisnis.
Selain itu, pendamping juga dituntut untuk menggunakan cara komunikasi yang baik atau menyesuaikan dengan gaya komunikasi mitra binaan.
“Selama dua bulan para pendamping ini harus bisa mengoptimalkan semua proses mulai produksi, kemasan, segmen atau pasar, tools hingga sirkulasi bisnis,” jelasnya.
Rachmi menambahkan, pendamping UMKM dipilih dari kalangan mahasiswa karena masih berasal dari golongan usia muda dan memiliki semangat yang tinggi.
Apalagi, dalam program ini nantinya antar generasi, pengusaha dan pendamping, bisa saling berbagi informasi tentang bisnis.
“Pendampingan tak sekadar untuk menjual produk tetapi harus lebih terperinci, misalnya bila pelaku UMKM ingin mengekspor produk. Pendamping harus siap,” terangnya.
Promosi produk juga harus lebih efektif dengan memanfaatkan pemasaran yang lebih luas. Contohnya, bermitra dengan restoran, hotel hingga dinas pemerintahan.
“Harapkan ada produk baru yang Inovatif di samping mengoptimalkan pemasaran produk yang telah ada sebelumnya,” kata dia.
Ketua Yayasan Antara Djaya, Sandi Ananda menerangkan, pendampingan UMKM dari para peserta dilakukan secara offline melalui penjualan di toko, sedangkan secara online dengan memanfaatkan lokapasar (e-commerce).
“Pendampingan UMKM salah satunya melalui pemasaran digital karena bukan hanya ruang lingkup di Palembang saja yang ingin disasar tetapi hingga ke pasar yang lebih luas,” terang Sandi yang juga pemenang juara pertama pada SMEEC edisi pertama tahun 2021.
Sebagai informasi, Yayasan Antara Djaya Indonesia sebagai mitra kerjasama yang digandeng Kilang Pertamina Plaju dalam pelaksanaan SMEEC.
*Tahapan Seleksi SMEEC 2022*
Pada edisi kedua SMEEC kali ini terdapat 17 pendaftar dari enam universitas di Palembang yang melakukan pendaftaran dan pengumpulan infografis yang dibuka mulai 7-27 Juli 2022 lalu. Peserta SMEEC 2022 merupakan kelompok yang terdiri lima orang.
Setelah diseleksi di tahap awal tersisa 12 besar peserta. Selanjutnya, 12 peserta tersebut melakukan presentasi rencana bisnis (business plan) untuk menjaring delapan besar peserta untuk melakukan pendampingan UMKM.
Finalis terpilih akan menjalani masa pendampingan UMKM selama dua bulan. Nantinya, di akhir program akan diumumkan tiga juara utama dan lima juara harapan.
Total hadiah yang disediakan untuk SMEEC edisi kedua ini sebesar Rp45 juta.
*Antusiasme peserta SMEEC 2022*
Program SMEEC 2022 disambut antusias oleh para peserta terpilih, salah satunya Vivin Ardiana dari kelompok Womanpreuner.
Vivin menyebut, ketertarikannya pada SMEEC karena program ini bukan hanya kegiatan kompetisi biasa. Dalam program ini, dia bersama tim kelompoknya bisa merasakan pengalaman terjun langsung ke masyarakat lewat pendampingan usaha Jamiah Rizky Jamiah Rizky Herbal Tea.
“Sebuah kompetisi biasanya hanya sampai ke tahap pemenang saja tapi di sini kami bisa implementasikan ilmu yang didapat saat berkuliah. Ini juga sebagai ajang eksplorasi diri di semester akhir,” ujarnya.
Sebelumnya, Vivin mengaku telah dua kali mendapatkan dana hibah untuk bisnis dari universitas, namun untuk pendampingan pengembangan UMKM baru kali ini dilakukannya.
Selain itu, mahasiswa semester tujuh Universitas Sriwijaya juga bisa memahami lebih mendalam tentang program Corporate Social Responsibility (CSR) Kilang Pertamina Plaju.
“Ingin tahu bagaimana iklim CSR, kegiatannya apa saja dan implementasinya di masyarakat,” kata Vivin.
Sementara itu, Kemas Ilham Maulana dari kelompok Movberej juga mengaku terinspirasi dari sang teman yang sebelumnya pernah ikut ajang ini.
Pengalaman pernah menangani bisnis kecil-kecilan bersama rekan sesama mahasiswa menjadikan Ilham begitu bersemangat menjalani program SMEEC.
“Kelompok kami mendampingi Keripik Bu Andre. Kami ingin memiliki pengalaman pendampingan usaha karena sebelumnya belum pernah,” ucap Ilham.
*Meriahkan HUT ke-77 RI*
Sesuai dengan tema Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia yakni Pulih Lebih Cepat dan Bangkit Lebih Kuat, program ini juga diharapkan memiliki misi yang sama dengan tema tersebut.
Program SMEEC yang digarap secara kolaboratif oleh PT KPI Unit Plaju dengan Yayasan Antara DJaya dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs), yakni meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Lebih lanjut, target yang dicapai adalah target 8.3 yakni menggalakkan kebijakan pembangunan yang mendukung kegiatan produktif, penciptaan lapangan kerja layak, kewirausahaan, kreativitas dan inovasi, dan mendorong formalisasi dan pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah, termasuk melalui akses terhadap jasa keuangan.
PT KPI Unit Plaju pun dengan demikian telah berhasil menjaga hubungan sosial dengan masyarakat melalui pemenuhan aspek Social sesuai kriteria ESG (Environmental, Social, & Governance).
(adi/rp)