Palembang, rakyatpembaruan.com—
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju atau Kilang Pertamina Plaju memberikan dana bantuan pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) binaan.
Adapun delapan UMKM binaan yang mendapat dana bantuan tersebut yaitu Musi Craft, Brownies Plajue, Manisan Buah Bu Susie, Jamiah Rizqi Herbal, Craft Bu Mas, Aneka Keripik Bu Andre, Anyaman Bambu Pak Ojie, Madu Murni Kurnia Kelulut.
Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju, Siti Rachmi Indahsari mengatakan, pandemi dan penyesuaian harga menuntut masyarakat cerdas mengambil peluang untuk menghasilkan produk bernilai ekonomi.
“Untuk itulah, perusahaan hadir membantu agar UMKM bisa naik kelas lewat akses pendanaan atau bantuan modal usaha,” katanya pada kegiatan Rising Up Creativity of 2nd SMEEC di Taman Edukasi atau pelepasan peserta SMEEC ke lapangan, Selasa (13/9/2022).
Selain bantuan modal, pelaku usaha mitra binaan pun akan didampingi oleh mahasiswa yang berasal dari delapan besar peserta Small Medium Enterprise Empowerment Competition 2022.
Rachmi berharap mahasiswa peserta SMEEC tahun kedua dapat memanfaatkan kesempatan pendampingan UMKM ini untuk tujuan kemandirian ekonomi mitra binaan.
Tak hanya itu, melalui program ini juga dimaksudkan akan ada peninggalan (legacy) yang baik bagi dunia usaha.
“Ini adalah simbolis mutualisme antara Pertamina, Pemerintah setempat, Mahasiswa dan tentu saja Mitra Binaan. Selamat menikmati fase baru dalam bermasyarakat tunjukan energi terbaiknya guna mendukung para pelaku usaha,” ujarnya.
*Optimasi Media Sosial*
Sebagai pendamping usaha, para peserta SMEEC tahun kedua diharapkan lebih kreatif dan inovatif. Peserta juga dapat memanfaatkan berbagai platform media sosial untuk peningkatan omzet.
Ketua Yayasan Antara Djaya, Sandi Dwi Ananda menyebut, pendampingan usaha agar UMKM bisa naik level dan menyentuh pasar internasional.
“Usai pelepasan ini para peserta dapat langsung melakukuan berbagai program engembangan UMKM melalui dua cara yakni offline dan online melalui optimasi media sosial,” ujar Sandi.
Sementara itu, Sekretaris Camat Banyuasin I, Umi Kalsum, menambahkan, program pendampingan usaha bagi UMKM di wilayah kecamatan Banyuasin I merupakan upaya yang baik bagi keberlanjutan usaha.
Menurutnya, program ini dapat memupuk semangat pelaku usaha untuk membesarkan bisnis yang digelutinya.
“Jadi, jangan hanya usaha ini jalan di tempat tetapi bisa bersaing dengan produk lainnya, produk dari perusahaan besar. Usaha juga bisa bertahan lama,” terang Umi.
*Pendampingan Optimal*
Erlina (40) pemilik Brownies Plajoe awalnya hanya mencoba menjual kue bolu untuk memenuhi permintaan orang terdekatnya. Kala itu pada 2020, Erlina membuat pesanan kue untuk anak tetangganya yang berulang tahun.
“Semenjak pandemi korona saya jual brownies ukuran kecil. Kata pemesan juga enggak kalah enak dari brownies di toko kue. Dari sana saya tekuni usaha ini,” ucap Erlina.
Ibu rumah tangga ini pun terharu karena dibantu banyak oleh peserta 2nd SMEEC. Bagaimama tidak? Sejak mendapatkan pendampingan optimal dia bisa membuat dan mengelola akun Instagram kue produksinya.
“Waktu itu promosi hanya mulut ke mulut dan kadang-kadang lewat akun pribadi. Saya merasa sangat terbantu lewat program ini,” kata Erlina.
Pengalaman berharga mengenai pemdampingan pengembangan usaha dirasakan oleh peserta SMEEC generasi kedua, Nasya.
Mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah ini mengaku turut merasakan suka duka sebagai pengusaha kecil. Ditugaskan menjadi pendamping UMKM Anyaman Bambu Pak Ojik, Nasya bahkan menempatkan diri sebagai pemilik yang ingin produknya tak sekadar laku tetapi juga mendapat tempat di hati konsumen. Bersama kelompok Khanasli, dia ingin bertumbuh bersama Anyaman Bambu Pak Ojik.
“Saya ingin menjadi orang-orang yang bermanfaat untuk orang lain dengan harapan, kami bisa membantu Pak Ojik untuk mengembangkan usahanya dan akan ada regenerasi yang baru untuk anyaman bambu ini,” kata Nasya.
*Selaras dengan SDGs*
Program pendampingan usaha yang digarap secara kolaboratif antara PT KPI Unit Plaju dengan Yayasan Antara DJaya selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs), yakni meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan sesuai dengan target 8.3 yakni menggalakkan kebijakan pembangunan yang mendukung kegiatan produktif, penciptaan lapangan kerja layak, kewirausahaan, kreativitas dan inovasi, dan mendorong formalisasi dan pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah, termasuk melalui akses terhadap jasa keuangan.
Dengan demikian, PT KPI Unit Plaju telah berhasil menjaga hubungan sosial dengan masyarakat melalui pemenuhan aspek Social sesuai kriteria ESG (Environmental, Social, & Governance). (adi/rp)