Kilang Pertamina Plaju Pastikan Iklim Hubungan Industrial Selaras dengan Aspek HSSE

0

Palembang, rakyatpembaruan.com –

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju terus menegaskan komitmen dalam implementasi aspek HSSE. Hal tersebut tertuang dalam Visi menjadi kilang minyak dan petrokimia yang kompetitif di Asia Pasifik tahun 2028.

General Manager (GM) Kilang Pertamina Plaju Yulianto Triwibowo menyampaikan, pihaknya selalu mengoperasikan kilang secara aman, handal, efisien, berkualitas dan berwawasan lingkungan dengan menggunakan teknologi terkini.

Hal tersebut disampaikan pada momen Silaturahmi dan Dialog Ketenagakerjaan pada Selasa (16/05/2023), yang dihadiri oleh unsur Pemprov dan perwakilan perusahaan dan vendor barang dan jasa baik Nasional maupun di Sumatera Selatan.

“Hal ini sangat penting mengingat Kilang Pertamina Plaju merupakan pemasok BBM utama di Sumbagsel dengan menyuplai 50-60% pasokan BBM di Sumatera Selatan,” tuturnya.

Ditambahkan Yulianto, implementasi aspek HSSE membutuhkan peran serta yang proaktif dari seluruh pihak termasuk vendor penyedia barang dan jasa di Kilang Pertamina Plaju dan berharap untuk dapat terus terjalin hubungan industrial yang harmonis guna mendorong implementasi aspek HSSE yang semakin baik kedepannya.

Yulianto juga menyampaikan bahwa Kilang Pertamina Plaju telah melaksanakan berbagai program Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) guna memastikan keandalan, profitabilitas, pertumbuhan, keberlanjutan, dan keunggulan proyek, sebagai pilar penting dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan karyawan, serta melindungi lingkungan sekitar.

Hal ini menanggapi pemberlakuan UU Cipta Kerja (Ciptaker) pada bulan Maret 2023 lalu, yang menjadi tantangan bagi para pengusaha dan pekerja dalam menciptakan hubungan Industrial yang menguntungkan.

Gubernur Sumatra Selatan yang diwakili Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Drs. Nelson Firdaus, MM mengatakan, pemprov memastikan akan selalu hadir dalam mendukung terwujudnya hubungan industrial yang harmonis. Menurutnya, kekompakan dan solidaritas sangat dibutuhkan bagi pekerja, perusahaan, dan pemerintah untuk menghadapi era industri 4.0 yang memberikan dampak besar pada dunia pekerjaan di masa transformasi digital.

“Oleh karena itu, adanya diskusi ini merupakan komitmen kami untuk memastikan bahwa Sumatra Selatan akan selalu siap untuk hadir dalam mendukung hubungan industrial yang harmonis antara pengusaha dan pekerja,” ujar Nelson.

Direktur Bina Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan Kemnaker RI Yuli Adiratna mengatakan, isu ketenagakerjaan sebetulnya tidak hanya bicara soal K3 saja. “Namun banyak hal lain yang menjadi pembahasan, bagaimana perjanjian kerjanya, jaminan kesehatannya, sehingga orang yang terlibat dalam pekerjaan bisa terlindungi dengan baik,” tuturnya.

Oleh karena itu, ia berharap Kilang Pertamina Plaju terus berupaya untuk menjaga hubungan yang harmonis dengan vendor dan terus meningkatkan koordinasi serta pemantauan untuk menghindari dampak negatif terhadap operasional dan kualitas layanan yang diberikan oleh perusahaan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sumsel Drs. H. Koimudin, SH., MM. juga turut hadir menyampaikan pesan bahwa Pemerintah Provinsi mengungkapkan apresiasi dan dukungannya terhadap investasi dan perusahaan yang beroperasi di wilayah Sumatera Selatan, yang tak lepas dari peran terciptanya hubungan industrial yang harmonis.

“Dengan adanya sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan pekerja, diharapkan tercipta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

(Adi/rp)