Kisah Guru Honor SD di Pedalaman NTT, Setia Mengabdi Walau Dibayar Hanya Rp 150 Ribu

0
Foto: detikcom/Andhika Prasetia
Timor Tengah Utara – Seorang guru sering disebut-sebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Pekerjaan yang memberikan ilmu kepada anak-anak tanpa mengharapkan pamrih memang patut untuk diapresiasi.

Sama halnya dengan seorang guru yang mengajar di sebuah SD pedalaman Nusa Tenggara Timur (NTT). Jennifer namanya, ia adalah seorang guru honorer yang mengajar di SD Manuinhau, Desa Susulaku, Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara.

Ia mengatakan sudah menjadi tenaga pengajar di SD Manuinhau sejak 2019. Kala itu bangunan sekolah masih menggunakan atap dari daun. Ia pun mengajar di SD Manuinhau dibayar melalui dana BOS.

“Dibayarnya dari dana BOS Rp 150.000-Rp 200.000. Saya dari rumah ke sini (sekolah) naik ojek, PP Rp 15.000, kalau tidak ada ojek ya saya jalan kaki. Kalau tidak ya bawa motor,” kata Jennifer kepada detikcom beberapa waktu yang lalu.

Jarak rumahnya dari sekolah pun cukup jauh yaitu sekitar 1 jam perjalanan. Meski begitu, semangatnya untuk mengajar anak-anak di pedalaman ini sangat tinggi. Apalagi ada beberapa tantangan dan kesulitan yang dihadapi.

Tantangan seperti medan ke sekolah yang sulit, fasilitas sekolah yang seadanya, tidak adanya listrik maupun jaringan internet di sekolah hingga gaji yang tak seberapa tidak menyurutkan Jennifer memberikan ilmu-ilmu yang ia ketahui kepada anak di Desa Susulaku.

“Suka duka ya pasti ada, kadang saya mengajar pun tanpa buku karena tidak ada, karena saya kan komite jadi mau beli pun pakai apa? Karena gaji tidak ada, jadi saya mengajar pakai materi biasa seperti ada dari internet, karena tidak ada buku sumber,” imbuhnya.

“Saya mengajar semua mata pelajaran. Tantangannya di buku sumber yang tidak ada, jadi materi saya cari sembarang saja. Saya harus berusaha keras untuk materi itu. Jadi saya ajarkan semua yang saya tahu saja,” sambungnya.

Lulusan prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) ini menegaskan ketetapan hatinya untuk mengajar di SD Manuinhau adalah karena percaya suatu saat SD tempat ia mengajar akan menjadi lebih baik dari sebelumnya.