Kisah Pria Putus Sekolah, Bisnis Kuliner Modal 4 Meja Kini Raja Restoran

0
Jakarta – Putus sekolah bukan halangan untuk menjadi sukses. Contohnya adalah Zhang Yong, seorang pria berlatar belakang putus SMA, kini malah jadi miliarder restoran hotpot.

Mengutip data Forbes Sabtu (2/4/2022) Zhang Yong adalah juragan restoran yang menjalankan bisnis makanan hotpot dengan bendera Haidilao.

Zhang Yong mendirikan Haidilao International Holding Ltd, perusahaan induk dari jaringan restoran hotpot China Haidilao di Sichuan pada 1994. Selanjutnya pada 2018 perusahaan tersebut go public alias melepas saham ke publik dan meraup sekitar US$ 12 miliar.

Meski berasal dari China, Zhang Yong kini berstatus warga Singapura. Menurut Forbes, kekayaan Zhang Yong secara real time diperkirakan mencapai US$ 5,6 miliar.

Zhang Yong menjalankan rantai bisnis 768 restoran hotpot yang mayoritas berada di China, dan sisanya tersebar antara lain di Singapura, Amerika Serikat, Jepang hingga Korea Selatan.
Baca juga:
Lika-liku Hidup Eka Tjipta, Jualan Biskuit Sampai Bangun ‘Kerajaan’ Sinar Mas

Penjualan total Haidilao diperkirakan mencapai US$ 3,8 miliar. Nah, bagaimana Zhang Yong merintis bisnisnya hingga menjadi raksasa seperti sekarang? Bisnis Zhang Yong dimulai saat ia berusia 20-an. Waktu itu dia memutuskan berhenti jadi buruh pabrik traktor di Jianyang.

Kemudian memutuskan membuka sebuah rumah makan hanya dengan empat meja pada tahun 1994. Yang menarik, Zhang Yong hanya bermodal nekat terjun ke bisnis kulier, karena sama sekali tak punya keahlian memasak.

Namun yang namanya pebisnis harus pandai-pandai meracik jurus demi merebut hati pelanggan. Zhang Yong pun menambahkan layanan jasa manikur dan semir sepatu gratis sembari pelanggannya menunggu meja kosong.

Bukan itu saja, jika ada pelanggan yang memesan mie, maka karyawan akan memperlihatkan demo membuat mie yang cukup menghibur. Zhang Yong menilai pelayanan yang baik sangat penting dalam menjalankan usaha.

Singkat cerita, bisnis kulinernya berkembang pesat hingga sekarang memiliki ratusan jaringan restoran di sejumlah negara. Selain sudah dikonsumsi oleh pelanggan di China, restoran Zhang Yong berekspansi di Hong Kong dan Taiwan. Tak hanya itu, dirinya juga membuka di pasar Amerika Serikat (AS) yakni Los Angeles, hingga Singapura, Korea Selatan dan Jepang.

Zhang Yong merasa kesuksesan perusahaannya tak lepas dari peran para pegawai. Atas dasar itu lah dirinya suka memberikan bonus kepada karyawan seperti manajer sebesar 3% dari keuntungan restoran untuk memotivasi kinerja mereka.

Zhang Yong juga kerap memberikan penghargaan kepada karyawan yang memberikan ide-ide anti mainstream di seluruh outlet Hai Di Lao. Misalnya, waktu itu ada karyawan yang memiliki ide memberi pelanggan kantong plastik untuk penyimpanan ponsel agar tak jatuh ke dalam kaldu mendidih.

Kemudian karyawan juga memiliki ide untuk memberi ikat rambut kepada pelanggan agar tak terkena kuah kaldu. “Jika Anda ingin dapat kreatifitas maksimal, Anda harus membiarkan pekerja berkreasi,” kata Zhang Yong.

Mengutip Forbes, Kini Zhang Yong telah mengundurkan diri sebagai CEO, sementara perusahaan merombak operasinya dan berencana memangkas jaringan restoran. Zhang yang berusia 51 tahun akan tetap sebagai ketua dan direktur eksekutif, tetapi akan mengalihkan fokusnya untuk merumuskan strategi jangka panjang Haidilao.

Pengunduran diri maupun rencana perusahaan tersebut telah disampaikan ke Bursa Efek Hong Kong. Posisi Zhang sebagai CEO digantikan Yang Lijuan (43 tahun) yang sebelumnya menjabat sebagai wakil CEO.

Singkat cerita, bisnis kulinernya berkembang pesat hingga sekarang memiliki ratusan jaringan restoran di sejumlah negara. Selain sudah dikonsumsi oleh pelanggan di China, restoran Zhang Yong berekspansi di Hong Kong dan Taiwan. Tak hanya itu, dirinya juga membuka di pasar Amerika Serikat (AS) yakni Los Angeles, hingga Singapura, Korea Selatan dan Jepang.

Zhang Yong merasa kesuksesan perusahaannya tak lepas dari peran para pegawai. Atas dasar itu lah dirinya suka memberikan bonus kepada karyawan seperti manajer sebesar 3% dari keuntungan restoran untuk memotivasi kinerja mereka.

Zhang Yong juga kerap memberikan penghargaan kepada karyawan yang memberikan ide-ide anti mainstream di seluruh outlet Hai Di Lao. Misalnya, waktu itu ada karyawan yang memiliki ide memberi pelanggan kantong plastik untuk penyimpanan ponsel agar tak jatuh ke dalam kaldu mendidih.

Kemudian karyawan juga memiliki ide untuk memberi ikat rambut kepada pelanggan agar tak terkena kuah kaldu. “Jika Anda ingin dapat kreatifitas maksimal, Anda harus membiarkan pekerja berkreasi,” kata Zhang Yong.

Mengutip Forbes, Kini Zhang Yong telah mengundurkan diri sebagai CEO, sementara perusahaan merombak operasinya dan berencana memangkas jaringan restoran. Zhang yang berusia 51 tahun akan tetap sebagai ketua dan direktur eksekutif, tetapi akan mengalihkan fokusnya untuk merumuskan strategi jangka panjang Haidilao.

Pengunduran diri maupun rencana perusahaan tersebut telah disampaikan ke Bursa Efek Hong Kong. Posisi Zhang sebagai CEO digantikan Yang Lijuan (43 tahun) yang sebelumnya menjabat sebagai wakil CEO.

(hns/hns/detik)