PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) selaku anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) kembali menunjukkan komitmennya terhadap kualitas dan mutu produk. SMBR berhasil meraih penghargaan bergengsi dengan peringkat Perak dalam ajang SNI Award 2024, yang diselenggarakan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN).
Penghargaan ini diterima langsung oleh Senior Manager of Secretarial & Stakeholder Management SMBR Pramaja Gusnady yang mewakili perusahaan dalam acara yang berlangsung pada Kamis (21/11) di Jakarta Convention Centre, Jakarta.
SNI Award 2024 diadakan sebagai bentuk apresiasi dari pemerintah kepada perusahaan dan organisasi yang berhasil menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan baik. Penerapan SNI tidak hanya membantu pelaku usaha meningkatkan kualitas dan efisiensi produk, tetapi juga memperkuat daya saing di pasar internasional.
Pramaja menyampaikan rasa terima kasih atas penghargaan ini. “Pencapaian Ini berkat hasil kerja keras seluruh Insan Semen Baturaja yang terus berupaya untuk memastikan produk tidak hanya berkualitas, tetapi juga memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan, baik dalam aspek teknik maupun keselamatan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa seluruh produk SMBR, baik semen kantong maupun curah, telah tersertifikasi SNI dan diproduksi dengan teknologi ramah lingkungan. “Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan produk berkualitas yang tidak hanya memenuhi kebutuhan pelanggan tetapi juga mendukung pembangunan berkelanjutan,” tegas Pramaja.
Mengusung Tema “Standardisasi untuk Transformasi Ekonomi yang Berkelanjutan”, sebanyak 251 organisasi dari berbagai sektor berpartisipasi dalam SNI Award 2024. Dari jumlah tersebut, 69 organisasi dinyatakan layak menerima penghargaan setelah melalui proses penilaian yang ketat.
Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Kukuh S. Achmad, menyampaikan bahwa penerapan SNI berperan dalam meningkatkan kualitas dan efisiensi produk, yang penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Penerapan SNI akan membuka peluang untuk adopsi teknologi baru yang dapat meningkatkan volume produksi dan membantu sektor industri Indonesia bersaing secara global,” ujar Kukuh. (adi/rp)