Konsumsi Avtur Sejumlah Bandara di Sumbagsel Mulai Naik

0

Palembang, rakyatpembaruan.com- Seiringan dengan mulai beroperasinya dan bertambahnya frekuensi penerbangan sejumlah maskapai, konsumsi bahan bakar untuk pesawat udara/ aviation turbine (avtur) di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) berangsur naik.

Konsumsi avtur di sejumlah bandara di wilayah yang meliputi Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung, yang sebelumnya bahkan sempat terhenti akibat pandemi Covid-19, pada bulan Agustus tercatat mengalami kenaikan 62% dibandingkan dengan periode Juli 2020, dari sekitar 1.110 Kiloliter menjadi 1.783 Kiloliter.

Region Manager Communication, Relations & CSR Sumbagsel, Dewi Sri Utami, mengungkapkan, peningkatan konsumsi avtur terjadi di sejumlah bandara seperti di Bandara Sultan Mahmud Badarudin (SMB) II, Palembang, Raden Inten, Bandar Lampung, Depati Amir, Pangkal Pinang Fatmawati, Bengkulu.

“Kenaikan tersebut dipicu adanya dua periode libur panjang pada bulan Agustus, yang mendorong peningkatan perjalanan masyarakat melalui jalur udara, sehingga beberapa maskapai menambah frekuensi penerbangan”, jelas Dewi.

Meski demikian konsumsi tersebut masih dibawah konsumsi normal sebelum pandemi (periode Jan – Mar) yakni rata-rata 4.434 Kiloliter per bulan.

“Stok avtur di Sumbagsel saat ini berlebih, mengingat konsumsinya masih dibawah konsumsi normal sebelum pandemi Covid-19. Ketahanan stok mencapai 51 hari”, tambah Dewi.

Secara umum, kondisi operasional di 4 (empat) DPPU dan 2 (dua) lokasi DPPU Kejasama Operasi (KSO), yaitu DPPU Raden Inten dan DPPU HAS Hanandjoeddin, dalam kondisi aman dan lancar.

Di fase kenormalan baru ini, pekerja yang bertugas di DPPU tetap menerapkan sejumlah protokol kesehatan yang ketat.

Sebelum masuk kantor, seluruh pekerja diperiksa suhu tubuh dan dilakukan pengecekan kesehatan lainnya, serta mematuhi protokol pencegahan penularan Covid-19.

Seluruh petugas operator diwajibkan mengenakan masker, sarung tangan, face shield, baju hazmat, dan rutin mencuci tangan dengan hand sanitizer.

“Pertamina, senantiasa memantau kondisi di lapangan serta menyiapkan proyeksi kebutuhan masyarakat”, tutup Dewi.(adi)