Diketahui, dalam sepekan terakhir, lebih dari 200 orang yang sebagian besar warga Palestina menjadi korban luka dalam bentrokan yang pecah di dalam dan sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa.
Warga Palestina marah oleh pengerahan besar-besaran polisi Israel dan kunjungan berulang dari warga Yahudi ke situs suci itu. Berdasarkan konvensi lama, setiap umat Yahudi diizinkan mengunjungi kompleks Masjid Al-Aqsa atau Temple Mount dalam kondisi tertentu, namun tidak diperbolehkan untuk berdoa di sana.
Mereka menyebutnya sebagai ‘provokasi terang-terangan terhadap perasaan umat Muslim di mana pun’.
Selain bentrokan pecah di Yerusalem, konflik juga berlanjut di Jalur Gaza dengan roket kembali ditembakkan dari wilayah yang dikuasai Hamas itu ke wilayah Israel untuk ketiga kalinya dalam beberapa hari terakhir. Situasi ini dikhawatirkan akan memicu konflik baru antara Hamas dan Israel.
Beberapa jam usai kerumunan warga Gaza menggelar aksi solidaritas untuk warga Palestina di Al-Aqsa pada Jumat (22/4) waktu setempat, militan-militan di Gaza menembakkan dua roket ke wilayah Israel.
Militer Israel dalam pernyataan via Twitter menyebut satu roket mengenai ‘sebuah lapangan terbuka di dekat pagar perbatasan dengan Gaza bagian utara’ dan satu roket lainnya mendarat ‘di dalam wilayah Gaza’.
Seorang saksi mata menuturkan bahwa satu orang mengalami luka ringan di Gaza setelah sebuah roket jatuh di sebelah rumahnya.
Seperti dilansir AFP, Sabtu (23/4/2022), Masjid Al-Aqsa yang merupakan situs tersuci ketiga bagi umat Muslim, juga disakralkan oleh umat Yahudi yang menyebutnya sebagai Temple Mount. Bentrokan terbaru pecah pada Jumat (22/4) waktu setempat setelah polisi Israel kembali menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa.
Kepolisian Israel dalam pernyataannya menyebut warga Palestina mulai melemparkan batu ke arah Tembok Ratapan — situs tersuci di mana umat Yahudi bisa berdoa — sebelum Jumat (22/4) subuh waktu setempat.
Laporan seorang fotografer AFP menyebut polisi Israel menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah para pemuda Palestina yang melempari mereka dengan batu.
Satu korban luka yang kondisinya serius itu dilaporkan sebagai seorang pria Palestina yang mengalami cedera di bagian kepala saat bentrokan terjadi dan dilarikan ke Rumah Sakit Hadssah di Yerusalem. Juru bicara rumah sakit menuturkan kepada AFP bahwa pria Palestina itu ‘dalam kondisi sangat serius’.
Diklaim oleh Kepolisian Israel bahwa pria muda itu, yang disebut ‘melemparkan batu dan terlibat kerusuhan’, mengalami ‘luka serius ketika dia terjatuh’ saat berusaha melarikan diri dari polisi.
Israel mengumumkan akan menutup satu-satunya perlintasan dari Jalur Gaza untuk para pekerja mulai Minggu (24/4) besok. Penutupan ini dilakukan setelah militan di Jalur Gaza menembakkan tiga roket ke wilayah Israel dalam beberapa hari terakhir.
“Menyusul roket-roket yang ditembakkan ke wilayah Israel dari Jalur Gaza semalam, diputuskan bahwa perlintasan ke Israel untuk para pedagang dan pekerja Gaza melalui Perlintasan Erez tidak akan diizinkan pada Minggu (24/4) ini,” demikian pernyataan COGAT seperti dilansir AFP, Sabtu (23/4/2022).
Diketahui bahwa pada Jumat (22/4) malam waktu setempat, dua roket ditembakkan dari Gaza ke wilayah Israel bagian selatan.
Sejumlah sumber Palestina dan Israel menyebut satu roket mengenai mengenai ‘sebuah lapangan terbuka di dekat pagar perbatasan dengan Gaza bagian utara’ dan satu roket lainnya mendarat ‘di dalam wilayah Gaza’.
Seorang saksi mata menuturkan bahwa satu orang mengalami luka ringan di Gaza setelah sebuah roket jatuh di sebelah rumahnya.
Pada Sabtu (23/4) pagi waktu setempat, roket ketiga ditembakkan ke wilayah Israel. Tidak ada sirene udara yang diaktifkan untuk serangan roket itu.