“Korban tewas akibat kebakaran dahsyat di asrama sekolah dasar di daerah semi-pedesaan di Kenya tengah telah meningkat menjadi 21 orang,” bunyi pernyataan pemerintah Kenya dilansir AFP, Minggu (8/9/2024).
Kebakaran itu terjadi pada Kamis (5/9) tengah malam. Di asrama itu ada 150 anak laki-laki berusia 9 hingga 13 tahun yang sedang tidur saat api mulai membakar bangunan.
Juru bicara pemerintah Kenya, Isaac Mwaura, mengatakan 19 jenazah telah ditemukan di lokasi kebakaran. Dua korban lainnya meninggal dunia di rumah sakit.
Dari total 156 laki-laki yang berada di asrama saat kebakaran terjadi, 139 di antaranya telah dirawat. Mereka menjalani perawatan mandiri dan Sebagian di rumah sakit.
“Ini adalah bencana di luar imajinasi kami,” kata Mwaura.
“Sungguh menyedihkan bagi negara ini untuk kehilangan sejumlah pemuda dan generasi muda yang menjanjikan di Kenya. Hati kami sedih,” sambungnya.
Pemeriksaan postmortem akan dimulai pada hari Selasa (10/9) pekan depan. Direktur Penuntut Umum Renson Ingonga telah menginstruksikan polisi untuk melakukan penyelidikan komprehensif untuk menentukan penyebab kebakaran.
“Siapa pun yang terbukti bersalah dalam tragedi kebakaran harus segera menjalani proses peradilan pidana,” kata Renson Ingonga.
(ygs/detik)