Korban Tewas Banjir Besar di Nepal Bertambah Jadi 101 Orang

0
Kathmandu – Daerah dataran rendah di ibu kota Nepal, Kathmandu, dihantam banjir besar setelah hujan monsun yang dahsyat. Jumlah korban tewas meningkat dari 10 orang menjadi 101 orang di seluruh Nepal.

Dilansir AFP, Minggu (29/9/2024), banjir dan tanah longsor yang mematikan akibat hujan sering terjadi di seluruh Asia Selatan selama musim monsun dari Juni hingga September. Tetapi, para ahli mengatakan perubahan iklim meningkatkan frekuensi dan keparahannya.

Sebagian besar wilayah Nepal timur dan tengah telah terendam banjir sejak Jumat (27/9) dengan banjir bandang yang dilaporkan di beberapa sungai dan kerusakan parah di jalan raya negara tersebut. Selain 101 orang tewas, masih ada 64 orang yang dilaporkan hilang.

“Jumlah korban tewas telah mencapai 101, dan 64 orang hilang,” kata juru bicara polisi Dan Bahadur Karki.

“Kemungkinan akan ada peningkatan jumlah korban tewas saat misi pencarian dan penyelamatan kami berlanjut di daerah yang terkena dampak,” tambahnya.

Lembah Kathmandu mencatat 240 milimeter (9,4 inci) hujan dalam 24 jam hingga Sabtu (28/9) pagi. Biro cuaca Nepal, seperti dilaporkan Kathmandu Post, menyatakan curah hujan itu merupakan yang tertinggi di ibu kota Nepal sejak setidaknya tahun 1970.

Sungai Bagmati dan banyak anak sungainya yang membelah Kathmandu meluap, menggenangi rumah-rumah dan kendaraan di dekatnya. Warga menerobos air setinggi dada untuk mencapai tempat yang lebih tinggi, dengan hampir 3.300 orang diselamatkan oleh tim penyelamat hingga Minggu pagi.

Lebih dari 3.000 personel keamanan dikerahkan untuk membantu upaya penyelamatan dengan helikopter dan perahu motor. Tim penyelamat menggunakan rakit untuk menarik korban selamat ke tempat yang aman.

Tanah longsor juga memblokir beberapa jalan raya yang menghubungkan ibu kota dengan seluruh negeri. Hal ini menyebabkan ratusan wisatawan terlantar.

“Kami memiliki sekitar delapan lokasi, semuanya telah diblokir karena tanah longsor di berbagai ruas jalan,” kata petugas polisi lalu lintas Kathmandu Bishwaraj Khadka.

Penerbangan domestik telah kembali beroperasi dari dan ke Kathmandu setelah cuaca memaksa penghentian total sejak Jumat malam, dengan lebih dari 150 keberangkatan dibatalkan. Musim hujan musim panas membawa 70-80 persen curah hujan tahunan ke Asia Selatan.

Hujan musim hujan dari bulan Juni hingga September membawa kematian dan kerusakan yang meluas setiap tahun di seluruh Asia Selatan. Tetapi, jumlah banjir dan tanah longsor yang fatal telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

(haf/imk/detik)