Kondisi dingin telah menghambat pencarian selama empat hari di bangunan yang rata dengan tanah. Kondisi ini pun mengancam nyawa banyak korban gempa yang tidak memiliki tempat berlindung dan air minum.
Kerabat dibiarkan menjelajahi kantong mayat yang diletakkan di tempat parkir rumah sakit di kota Antakya, Turki selatan, untuk mencari kerabat yang hilang.

“Kami menemukan bibi saya, tapi bukan paman saya,” kata Rania Zaboubi, seorang pengungsi Suriah yang kehilangan delapan anggota keluarganya saat korban lainnya mencari jenazah orang-orang terkasih.
Peluang untuk menemukan orang yang selamat telah meredup. Saat ini sudah lebih dari 72 jam, waktu yang dianggap periode paling mungkin untuk menyelamatkan nyawa, telah berlalu.
Diketahui, gempa berkekuatan 7,8 melanda ketika orang-orang tidur Senin (6/2) pagi di wilayah di mana banyak orang telah menderita kerugian dan pengungsian akibat perang saudara Suriah.
Rumah sakit di Turki menjadi kamar mayat darurat tempat menyimpan korban tewas. Kantong-kantong mayat diletakkan berjejer di lahan parkir rumah sakit.
Dilansir dari AFP, Kamis (9/2/2023), Rania Zaboubi menjelajahi kantong-kantong mayat yang diletakkan di tempat parkir sebuah rumah sakit di selatan Turki. Dia mencari mencari pamannya yang hilang setelah gempa besar pada Senin.
“Kami menemukan bibiku, tapi bukan pamanku,” katanya.
Pengungsi Suriah itu mengatakan dia kehilangan delapan anggota keluarganya dalam tragedi di Turki dan negara tetangga Suriah.
Di tempat parkir rumah sakit utama di Antakya, sebuah kota besar di provinsi Hatay Turki, para penyintas lainnya juga berpindah dari satu mayat ke mayat lain untuk mencari orang yang mereka kenal.
Wartawan AFP menghitung hampir 200 mayat, diatur di kedua sisi tenda, pada Rabu (8/2), malam.
Sedikitnya 3.356 orang tewas di Hatay, lebih dari seperempat korban tewas di Turki sejauh ini dilaporkan.
Lokasi parkir rumah sakit pun tak cukup menampung mayat ditemukan. Karena itu, tujuh mayat dibaringkan di dekat wadah yang penuh dengan sampah.
Rumah sakit memiliki retakan besar di satu sisi. Itu masih berdiri, tetapi pihak berwenang telah memutuskan untuk mengevakuasinya.
Bagian dalam gedung juga telah rusak, sehingga tidak mungkin menerima pasien, hidup atau mati.
(aik/detik)




