Dilansir dari AFP, Senin (24/10/2022), ketegangan terbaru diketahui militer Korsel melepaskan tembakan peringatan ke sebuah kapal Korut karena dianggap telah melintasi perbatasan laut. Hal tersebut mendorong Korut melepaskan tembakan peringatan balasan.
Menurut laporan kantor berita Yonhap, sebuah kapal dagang Korut dilaporkan melintasi apa yang dikenal sebagai Garis Batas Utara, dekat pulau Baengnyeong, pada pukul 3.42 pagi waktu setempat. Namun, kapal itu mundur ke utara setelah Angkatan Laut Selatan melepaskan tembakan peringatan.
Mengutip pernyataan militer Korut, Tentara Rakyat Korea mengklaim sebuah kapal militer Korsel melanggar perbatasan de facto sejauh 2,5 hingga 5 Km (1,5 hingga 3 mil) beberapa menit kemudian dan tentara Korsel atau KPA melepaskan 10 tembakan peringatan ke arah itu sebagai tanggapan.
“Kami sekali lagi dengan tegas memperingatkan musuh yang melakukan provokasi maritim di atas tembakan artileri dan siaran pengeras suara lintas batas,” kata juru bicara staf umum KPA dalam sebuah pernyataan.
Perbatasan maritim dianggap sebagai titik genting, dan telah menjadi lokasi sejumlah bentrokan antara Korut dan Korsel selama bertahun-tahun.
Pyongyang meningkatkan latihan militernya baru-baru ini ketika Seoul dan Washington mengatakan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un hampir melakukan apa yang akan menjadi uji coba nuklir ketujuh negaranya.
Baku tembak peringatan terjadi pada hari yang sama saat Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman mengunjungi Jepang dan mengadakan pembicaraan tiga arah dengan Jepang dan Korea Selatan untuk menunjukkan persatuan setelah serangkaian peluncuran rudal Korea Utara.
