“Insyaallah tanggal 29 (November) sudah ada gambaran tentang ini (debat),” kata Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023).
“Diskusi dengan berbagai macam pihak. Jadi kita sudah menyiapkan bahan, nanti kita diskusikan bicara maraton antar berbagai macam tim,” sambungnya.
Hasyim menjelaskan saat ini KPU sedang mematangkan format debat agar, pelaksanaannya dapat hidup. Selain itu, dia juga ingin format debat yang digelar nanti dapat memberi inspirasi para calon untuk berdebat secara rasional dan sehat terkait topik-topik debat.
“Tentang materi debat, kan di UU Pemilu topik-topik besarnya sudah ada semua. Yang kemudian dari situ nanti kita carikan rumusan lebih teknisnya. Topik pemerintahan misalkan, lalu apa saja yang perlu diperdebatkan, atau jadi isu untuk jadi perbincangan antar-para calon,” paparnya.
Kemudian, kata Hasyim, nantinya jika format debat itu telah matang, KPU AKAN mengundang tim dari tiga pasangan calon untuk berdiskusi mengenai debat tersebut. Termasuk, kata dia, berdiskusi mengenai panelis dari debat itu.
“Kalau sudah relatif matang kita bertemu dengan masing-masing tim dari pasangan calon, tentang memperbincangan metode debatnya, tentang topik atau materi debatnya dan kemudian membicarakan,” jelas dia.
“Kalau topik-topik itu, maka panelisnya yang pas siapa, yang tepat, yang kita anggap ahli bisa diterima semua pihak itu siapa,” sambungnya.
Lebih lanjut, Hasyim mengatakan terkait lokasi debat pun masih dalam proses pematangan. Namun, Hasyim menyebut ada kemungkinan debat dilakukan di luar Jakarta agar Pemilu dapat dirasakan seluruh masyarakat di Indonesia.
“Ya itu juga (lokasi) termasuk nanti kita matangkan lagi. Apakah semuanya di Jakarta, apakah sebagian di Jakarta, sebagian yang lain di luar Jakarta, supaya kemudian pemilu presiden ini terasa bahwa ini pemilu Indonesia skalanya ya,” tuturnya.
(amw/dnu/detik)