“Kami ingin mengupdate perkembangan akhir dari persiapan pelaksanaan debat ketiga untuk calon presiden yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Januari tahun 2024 dengan tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik dan politik luar negeri,” kata Komisioner KPU August Mellaz saat konferensi pers di kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Jumat (5/1/2024).
“Sedangkan untuk TV penyelenggara, MNC Group dan ditambah support dengan dari Garuda TV. Di MNC group ada MNCTV, RCTI, INews dan Global TV dan ditambah dengan Garuda TV,” lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari menjelaskan penambahan TV penyelenggara ini mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak termasuk tim paslon. Dengan demikian, kata Hasyim, pihaknya memutuskan melakukan perubahan komposisi TV penyelenggara pada debat ketiga nanti.
“Terkait media televisi, KPU ini kan sebagai penyelenggara pemilu merespons atau mempertimbangkan berbagai masukan dari berbagai pihak, terutama tim pasangan calon yang akan memfasilitasi masing-masing calonnya untuk debat,” kata dia.
“Sehingga, termasuk perubahan komposisi televisi penyelenggara dengan adanya tambahan satu televisi dalam tim televisi yang menyiarkan debat tersebut tentu sudah dengan berbagai macam pertimbangan dan pembicaraan dengan berbagai pihak yang terlibat dalam debat capres nanti, baik dengan tim calon maupun televisi penyelenggara,” imbuhnya.
Penunjukan MNC Group sebagai TV penyelenggara debat ketiga capres sempat menuai sorotan. Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menyinggung ketidakadilan yang dilakukan KPU saat menunjuk MNC Group.
“Kalau KPU masih ngotot menunjuk MNC Group sebagai penyelenggara tunggal dalam debat ketiga, maka sama saja KPU melanggengkan monopoli penyiaran dan tidak mempunyai sensitvitas rasa keadilan dan pemerataan,” ujar Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid kepada detikcom, Kamis (4/1).
Nusron menyebut harusnya KPU adil. Bila MNC Group punya 4 tv, tidak ditumpuk menjadi media penyelanggara dalam satu debat.
“Apalagi terbukti MNC Group dalam pemilu kali ini bertindak tidak profesional, karena iklannya hanya didominasi satu paslon saja,” jelas Nusron.
(fca/ygs/detk)i