Jakarta – Pemerintah Indonesia mengutuk penyerangan yang dilakukan polisi Israel terhadap puluhan jemaah di kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem. Penyerangan polisi Israel menyebabkan jemaah terluka.
“Indonesia mengutuk tindak kekerasan aparat keamanan Israel di Masjid Al-Aqsa di bulan suci Ramadan yang menyebabkan sejumlah jemaah terluka dan penangkapan ratusan lainnya,” kata Kementerian Luar Negeri (Kemlu) di akun Twitternya, Rabu (5/4/2023).
Kekerasan polisi Israel tersebut dinilai menyakiti perasaan umat Islam dunia serta pelanggaran nyata terhadap kesucian Al-Aqsa dan akan memicu eskalasi konflik serta kekerasan.
“Indonesia mendesak PBB dan dunia internasional segera mengambil langkah nyata guna menghentikan dan mengakhiri berbagai pelanggaran Israel terhadap Al-Aqsa,” tulis Kemlu.
Polisi Israel dilaporkan menyerang puluhan jemaah di kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, pada Rabu (5/4) sebelum fajar waktu setempat.
Dilansir media Al-Arabiya, Rabu (5/4), Organisasi Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan tujuh warga Palestina menderita luka akibat peluru karet dan pemukulan dalam bentrokan dengan polisi Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa. Disebutkan bahwa pasukan Israel mencegah petugas medis mencapai masjid.
“Saya sedang duduk di kursi membaca (Al-Qur’an),” kata seorang wanita tua kepada Reuters di luar masjid.
“Mereka melempar granat kejut, salah satunya mengenai dada saya,” katanya sambil mulai menangis.
Insiden itu memicu aksi protes di wilayah Tepi Barat yang diduduki. Militer Israel mengklaim mereka merespons sembilan roket yang ditembakkan dari Gaza ke Israel setelah sirene meraung di kota-kota Israel selatan.
(rfs/jbr/detik)