Rencana Pemerintah Kota Palembang untuk mengembangkan sektor wisata di kawasan Pulau Kemaro belum terlaksana. Pemerintah Kota Palembang masih menunggu penyelesaian soal tumpang tindih lahan yang hingga saat ini belum clear.
Sebelumnya, pada awal Desember 2021 Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas PUPR sudah menyelesaikan pembangunan bronjongan dan pantai buatan di Pulau Kemaro sebagai dukungan terhadap pengembangan sektor pariwisata.
Hanya saja memang belum ada progres lebih lanjut setelah bronjongan dan pantai buatan tersebut.
Sekretaris Daerah Kota Palembang, Ratu Dewa, mengatakan, terkait pengembangan kawasan tersebut memang lagi ditunda, karena Pemerintah Kota Palembang ingin menyelesaikan dulu terkait persoalan lahannya.
“Ini persoalan aset yang harus clean dan clear, maka hasil rapat kita akan lihat dulu dokumen resminya dari BPKAD. Apalagi sebelum nya ada gugatan tanah/aset itu,” ujar Dewa, Selasa (4/10/2022).
Karena itu, pengembangan pembangunan sempat tertunda, karena harus menyelesaikan soal aset ini.
“Kalau sudah selesai, insyaAllah pembangunan nya akan berlanjut,” kata Dewa.
Kepala Bidang SDA Dinas PUPR Kota Palembang, Marlina Sylvia, menambahkan, karena lokasi tersebut masih dalam tahap penyelesaian soal aset/lahannya, maka untuk saat ini yang dilakukan tetap dijaga kebersihannya.
“Kita tetap melakukan pemeliharaan secara rutin, dengan menjaga apa yang sudah dibangun itu tetap dalam kondisi bersih,” tambahnya.
Adapun untuk progres, Marlina mengatakan tetap seperti kondisi sebelumnya selesai dibuat bronjongan dan pantai pada akhir 2021 lalu yang mana anggaran nya dari bantuan provinsi senilai Rp3 miliar.
“Ya kondisinya masih seperti dulu (belum ada progres lebih lanjut). Ini dikerjakan PUPR sebagai dukungan untuk pengembangan sektor pariwisata di kawasan Pulau Kemaro oleh Pemerintah Kota Palembang,” pungkas Marlina. (adi/rp)