Sydney – Warga Sydney, kota terbesar di Australia, bisa bernapas lega setelah lockdown virus Corona (COVID-19) diakhiri setelah diberlakukan selama nyaris empat bulan terakhir. Masih akan ada sejumlah pembatasan yang diterapkan, namun kehidupan sehari-hari di Sydney akan terlihat normal usai lockdown berakhir.
Seperti dilansir AFP, Senin (11/10/2021), kota Sydney yang berpenduduk lebih dari 5 juta jiwa ini berada di bawah lockdown Corona panjang selama 106 hari yang bertujuan membatasi penyebaran varian Delta yang sangat mudah menular.
Dengan angka penularan menurun — negara bagian New South Wales mencatat 477 kasus Corona pada Minggu (10/10) waktu setempat — dan lebih dari 70 persen penduduk berusia 16 tahun ke atas telah divaksinasi sepenuhnya, kota Sydney mulai berbenah kembali.
Sejumlah tempat, termasuk sejumlah bar, kembali buka pada pukul 00.01 waktu setempat untuk para pengunjung yang telah divaksinasi Corona.
“Jadilah yang pertama yang mendapatkan schooner dingin, dan jadilah yang pertama yang bertemu dengan teman-teman,” ucap pemilik bar di area Bondi.
Para penata rambut juga akan kembali membuka bisnisnya pada awal pekan ini, dengan banyak pelanggan yang telah melakukan booking selama berminggu-minggu sudah tidak sabar untuk menata rambut mereka yang tidak terawat selama lockdown.
Sejak Juni lalu, pertokoan, sekolah, salon dan perkantoran ditutup untuk pekerja non-esensial. Diberlakukan juga pembatasan kebebasan pribadi yang belum pernah terjadi sebelumnya di Sydney.
Larangan berlaku untuk banyak hal, mulai dari bepergian sejauh lebih dari 5 kilometer, mengunjungi keluarga, bermain squash, window shopping di supermarket hingga menghadiri pemakaman.
“Sangat sedikit negara yang mengambil pendekatan yang ketat atau ekstrem untuk mengatasi COVID seperti Australia,” ucap akademisi dan mantan komisioner diskriminasi ras Australia, Tim Southphommasane, kepada AFP.
Untuk sebagian besar pandemi, Australia sukses menekan angka penularan melalui penutupan perbatasan, lockdown, serta tes dan pelacakan agresif. Namun varian Delata menggagalkan target nol Corona, dengan kota-kota besar seperti Melbourne dan Sydney kini fokus pada pendekatan ‘hidup bersama COVID’.
“Ini merupakan hari besar bagi negara bagian kita,” ucap Premier New South Wales yang baru ditunjuk, Dominic Perrottet. “Setelah 100 hari penuh darah, keringat dan tanpa bir, Anda layak mendapatkannya,” imbuhnya.
Meskipun lockdown diakhiri, masih akan ada pembatasan yang diberlakukan untuk perkumpulan massal. Perbatasan internasional masih ditutup dan sekolah belum akan kembali melakukan kegiatan belajar-mengajar sepenuhnya selama beberapa pekan ke depan.
Namun setidaknya kehidupan sehari-hari warga Sydney akan tampak normal.
(nvc/tor/detik)