Blok Andaman terdiri dari tiga wilayah kerja, yaitu Andaman I yang dikelola Mubadala Petroleum RSC Ltd, Andaman II oleh Premier Oil Andaman Ltd, dan Andaman III oleh Repsol Andaman BV dengan potensi masing-masing diperkirakan rata-rata enam triliun kaki kubik (TCF).
“Andaman itu (letaknya) cenderung dekat dengan Thailand, gabungnya ke sana,” kata Tutuka, dikutip dari Antara, Sabtu (23/7/2022).
Menurut Tutuka, Kementerian ESDM masih menunggu hasil analisis temuan itu yang kemungkinan bisa jadi temuan terbesar di dunia.
“Kalau ketemu lagi (gas), Blok (Andaman) I, II dan III itu terbesar di dunia. Karena memang gede sekali. Kalau ketemu nanti, melebarnya ke Thailand. Mereka mungkin nanti mencari juga karena arahnya ke sana,” ungkap Tutuka.
Pengeboran yang dilakukan Premier Oil telah berhasil menemukan cadangan gas di Sumur Timpan, Blok Andaman II. Sementara pengeboran di Andaman III mendapatkan hasil yang menggembirakan.
“Sekarang masih proses pengeboran ke (sumur) Rencong. Kita tunggu tahun ini,” kata Tutuka menambahkan.
Akses bid document kedua WK itu mulai pada 20 Juli 2022 sampai dengan 2 September 2022. Sedangkan, batas waktu pemasukan dokumen partisipasi pada 6 September 2022.
“Singkil cukup besar, Meulaboh cukup besar. Jadi discovery-nya masih cukup besar,” papar Tutuka.
Meski potensi migas di Singkil dan Meulaboh diperkirakan cukup besar, namun ada tantangan yang harus dihadapi yaitu kondisi geologi yang kompleks.
Wilayah kerja migas lainnya yang terletak di Aceh adalah Blok Arakundo. Blok itu ditawarkan melalui mekanisme lelang reguler.