Tak jarang setelah mengonsumsi makanan berbuka, orang akan merasa mengantuk setelahnya. Sebenarnya kapan sih waktu yang tepat untuk makan berat saat buka puasa? Apakah sebelum atau sesudah tarawih?
Pengajar Prodi Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr Marinda Asiah Nuril Haya, MMed Sci, PhD menuturkan bahwa sebaiknya makan berat dikonsumsi sebelum salat tarawih. Namun, ia juga mengingatkan bahwa makanan berat yang dikonsumsi jangan sampai terlalu berlebihan agar tidak mudah mengantuk dan mengganggu ibadah.
“Kalau setelah salat tarawih yang kita khawatirkan adalah terlalu dekat dengan jam tidurnya Jadi sebenarnya di antara salat Magrib dan salat Isya itu yang paling pas waktunya untuk makan,” ucap dr Nuril ketika dihubungi oleh detikcom.
dr Nuril menuturkan bahwa ada baiknya durasi antara tidur dan makan malam diberi jarak setidaknya dua jam. Hal ini sangat berpengaruh pada kualitas tidur seseorang. Menurutnya kualitas tidur harus sangat diperhatikan terlebih durasi tidur cenderung semakin berkurang selama bulan puasa.
“Karena kalau kita makannya terlalu dekat dengan jam tidur, sistem pencernaan kita itu masih aktif nih waktu kita tidur. Energi itu terpusat ke saluran cerna, jadi kualitas tidur kita itu berkurang. Makanya itu harus dikasih jarak,” jelas dr Nuril.
Selain waktu makan, dr Nuril juga mengingatkan pentingnya jenis dan kuantitas makanan yang dikonsumsi saat buka puasa. Ia menyarankan konsumsi makanan tinggi serat seperti sayur dan buah secara bertahap agar tidak kalap ketika buka puasa.
“Makan satu dulu, terus habis itu makan kurma yang berserat gitu ya. Terus salat magrib dulu, kasih waktu untuk tubuh bereaksi dulu terhadap gula yang masuk, baru setelah itu baru dilanjutkan dengan makan malamnya atau makan besarnya,” tandasnya.
(avk/up/detik)