Massa Tuntut PM Bangladesh Mundur, Polisi Lepas Peluru Karet-Gas Air Mata

0
Ilustrasi -- bentrokan polisi dan demonstran di Bangladesh (Foto: Reuters)
Jakarta – Polisi Bangladesh menembakkan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan massa yang melemparkan batu di jalanan di ibu kota Bangladesh, Dhaka pada Sabtu (29/7/2023). Massa memblokade jalan-jalan utama dalam aksi protes terbaru untuk menuntut pengunduran diri perdana menteri.

Oposisi Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) dan sekutunya telah melakukan serangkaian demo sejak tahun lalu untuk menuntut Sheikh Hasina mundur, dan mengizinkan pemerintah sementara untuk mengawasi pemilihan umum yang dijadwalkan pada Januari mendatang.

Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (29/7/2023), bentrokan meletus di beberapa lokasi ketika polisi bergerak untuk membersihkan ribuan orang yang berkumpul di pagi hari untuk memblokir lalu lintas di jalan utama di sekitar Dhaka.

“Beberapa petugas terluka,” kata juru bicara Kepolisian Metropolitan Dhaka Faruq Ahmed kepada AFP. “Kami menembakkan gas air mata dan peluru karet,” imbuhnya.

Setidaknya empat lokasi protes di sekitar Dhaka menyaksikan bentrokan antara polisi dan pengunjuk rasa, kata Ahmed.

Wartawan AFP di salah satu lokasi protes di Dholaikhal, menyaksikan pengunjuk rasa membalas dengan melemparkan batu ke arah polisi anti huru hara dan kendaraan mereka.

Bacchu Mia, seorang inspektur polisi di Rumah Sakit Dhaka Medical College, mengatakan kepada AFP bahwa enam pengunjuk rasa telah dirawat di rumah sakit karena cedera.

Pemimpin senior BNP, Goyeshwar Roy dan Amanullah Aman telah ditahan polisi tetapi belum ditangkap secara resmi, kata Ahmed.

Jaringan transportasi antara ibu kota dan bagian lain negara itu sangat terganggu, dengan truk dan bus macet.