Plaju, rakyatpembaruan.com –
Ajang kompetisi bisnis untuk mahasiswa yang digelar PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju 3rd Small Medium Enterprise Empowerment Competition (SMEEC) memasuki masa presentasi akhir.
Mengusung tema Embracing for Sustainable Growth, pada tahapan ini delapan peserta terpilih menyuguhkan hasil pendampingan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mitra binaan selama tiga bulan terakhir demi menjadi juara.
Small Medium Enterprise Empowerment Competition (SMEEC) merupakan sebuah lomba bisnis yang diadakan oleh Kilang Pertamina Plaju bagi mahasiswa di wilayah Sumbagsel untuk memberdayakan UMKM mitra binaan perusahaan.
Terdapat delapan peserta yang mendampingi delapan UMKM Mitra Binaan yaitu Amigos (Keripik Tempe Bu Mar), Smeeja (Bakso Legenda), Electrizen (Kentang Mustofa Azalea), Energyzz (Madu Mauqu), 4grow (Mahar Palembang Murah), Tim Fanazzzy (Mari Berkarya) Promax (Keripik Pakcoy), dan Onschool (Rosella Hijab).
Area Manager Communication, Relations & CSR, Siti Rachmi Indahsari, menyebut para mahasiswa terpilih ini menjadi bagian penting untuk membantu perusahaan dalam upaya membuat UMKM Mitra Binaan naik kelas. Apalagi, dengan banyaknya inovasi baru yang dihasilkan berpotensi membuat pelaku UMKM mampu bersaing hingga pasar internasional.
“Karenanya, pada fase ini persembahan terbaik harus diberikan pada akhir kompetisi ini,” ujarnya.
Acara Final Presentation 3rd SMEEC telah berhasil menciptakan inovasi baru dan membawa UMKM Mitra Binaan menuju kelas yang lebih tinggi, menunjukkan potensi besar yang dapat dicapai melalui kolaborasi dan pendampingan yang efektif.
Dengan semangat inovasi dan keberlanjutan, Final Presentation 3rd SMEEC tidak hanya memberikan kesempatan bagi para peserta untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka, tetapi juga membuka jalan bagi peningkatan perekonomian yang lebih luas dan berkelanjutan di seluruh Indonesia.
Rachmi berharap, kendati kompetisi ini dinyatakan berakhir usai Grand Final pada 2 Juni 2024 mendatang semangat para peserta dapat terus menyala untuk membantu pengembangan UMKM di Tanah Air.
“Puncak tertinggi dalam kompetisi ini adalah hasil dari pendampingan yang dilakukan kepada UMKM. Wawasan dan inovasi yang dihasilkan selama pendampingan ini dapat diimplementasikan usai ajang ini selesai,” lanjutnya.
*Pemberdayaan UMKM yang Keren*
Senior Manager Operation & Manufacturing (SMOM) Ali Mudasir mengatakan kompetisi bisnis tahunan yang digelar Kilang Pertamina Plaju merupakan ajang yang dapat memantik semangat dan jiwa kompetisi mahasiswa yang memberikan manfaat bagi UMKM.
“Acaranya keren. Inovasi yang dihadirkan sungguh luar biasa. Ini bukan hanya untuk menjadi juara, tetapi menjadi jalan menuju peningkatan perekonomian yang dikelola masyarakat di lingkup operasional perusahaan,” katanya.
Menurut Ali, program SMEEC ini menunjukkan bahwa kompetisi semacam ini dapat direplikasi di unit Pertamina lain atau bahkan hingga menjadi agenda nasional.
“Dengan begitu, kita bisa membidik kelompok lain sehingga pengembangan ini dapat menambah kebermanfaatan yang lebih luas,” jelasnya.
*Penjualan Melesat Omzet Meningkat*
Tiga bulan masa pendampingan oleh peserta SMEEC, pelaku UMKM merasakan adanya perubahan yang signifikan. Misalnya saja yang diungkapkan oleh Mega pemilik UMKM Bakso Legenda.
Pengusaha muda ini mencapai kenaikan pendapatan yang luar biasa lewat usaha turun temurun yang digelutinya. Mega yang didampingi oleh tim SMEEJA mampu meraup omzet hingga Rp39 juta dan merasakan penjualan melesat dan omzet meningkat.
“Desain kemasan, pencatatan keuangan hingga promosi penjualan secara daring maupun luring juga optimal. Banyak juga inovasi baru seperti bakcoy (bakso dengan tambahan pakcoy),” terang Mega.
Senada dengan Mega, meski telah menjalankan usaha minuman susu kurma sejak beberapa tahun lalu, Rusnayati mengaku lebih merasa bergairah dalam menjalankan usahanya usai didapuk sebagai UMKM 3rd SMEEC. Mulanya dalam sehari dia hanya bisa memproduksi minuman susu kurma sebanyak 10-15 botol per hari.
“Saat ini setelah didampingi tim Energyzz saya sudah bisa memproduksi susu kurma hingga 25 botol per hari. Harganya juga bisa saya naikkan karena produknya jadi lebih bervariasi,” ucap Rusnayati.
Tak hanya itu, Mauqu juga telah bermitra dengan restoran sebagai penyuplai minuman sehat.
“Selama Ramadan meningkat pesat penjualan. Omzet juga naik 50 persen berkat pendampingan peserta SMEEC,” tambah dia.
Bagi Mega dan Rusnayati, program pendampingan dari peserta SMEEC menjadikan mereka lebih bersemangat menjalankan usaha agar skalanya menjadi lebih besar dan mampu menembus pasar global.
*Selaras SDGs dan ESG*
Program kompetisi bisnis yang berfokus pada pemberdayaan UMKM Mitra Binaan yang dilakukan oleh Kilang Pertamina Plaju selaras dengan berbasis beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs).
Beberapa poin SDGs yang dicapai dalam 3rd SMEEC yaitu, poin pertama Tanpa Kemiskinan. Lewat program ini perusahaan mampu melakukan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan UMKM melalui pendampingan yang dilakukan oleh peserta SMEEC mampu mengembangkan usaha dan meningkatkan pendapatan.
Lalu, poin keempat yakni Pendidikan Berkualitas yang memberikan akses pendidikan berkualitas kepada peserta UMKM, meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam mengelola bisnis secara efektif.
Selanjutnya, poin kedelapan yakni Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Ajang SMEEC mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan peluang kerja yang layak bagi masyarakat sekitar, serta membantu UMKM untuk tumbuh dan berkembang.
Selain itu, 3rd SMEEC juga bersesuaian dengan aspek Environmental, Social & Goverment (ESG). Ini karena ajang dihelat sejak 2021 lalu telah memenuhi kriteria bagi keberlanjutan lingkungan hingga pemberdayaan masyarakat sekitar dengan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM dan membantu mereka meningkatkan keterampilan dan daya saing.
Sementara itu, dari sisi Governance (Tata Kelola) adanya penerapan praktik tata kelola usaha yang dilakukan oleh UMKM Mitra Binaan mematuhi regulasi dan standar industri yang berlaku seperti sertifikat halal hingga izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan terhadap usaha mereka.(adi/rp)