Melalui Program PMT, Upaya Pertamina Turunkan Angka Stunting di Sumsel

0

Palembang, rakyatpembaruan.com-

Berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) prevalensi stunting di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) tahun 2023 mengalami penurunan hingga 6,2 persen. Pada tahun 2022, angka stunting di Sumsel menginjak di angka 24,8 persen dan saat ini menjadi 18,6 persen. Namun, dibalik capaian tersebut terdapat lima dari 17 kabupaten dan kota dengan prevalensi stunting tercatat masih diatas 20 persen, salah satunya ialah Kabupaten Ogan Ilir sebesar 24,9 persen.

Tak tinggal diam, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel melalui Integrated Terminal (IT) Palembang terus mendukung penurunan stunting. melalui program Pertamina skala nasional dalam pengentasan stunting.

Stunting sendiri adalah gagal tumbuh pada balita akibat akumulasi ketidakcukupan gizi yang berlangsung dari mulai kehamilan hingga usia 24 bulan, sehingga kondisi ini sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak secara keseluruhan.

Melalui program pengentasan stunting, Pertamina menyalurkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berjumlah 450 paket yang disalurkan kelima titik melalui Puskesmas dan Pemerintah Desa, diantaranya Puskesmas Kertapati, Puskesmas Keramasan, Puskesmas Karya Jaya yang berlokasi di Kota Palembang, dan Puskesmas Mariana yang berlokasi di Kabupaten Banyuasin, serta melalui Pemerintah Desa Pulau Semambu.

“Dengan pemberian makanan tambahan ini diharapkan dapat meningkatkan status gizi balita sesuai dengan standar yang telah ditetapkan,” ujar Area Manager Communication, Relation, dan CSR Pertamina Regional Sumbagsel Tjahyo Nikho Indrawan.

Nikho juga menambahkan, Pertamina memberikan susu formula dan paket makanan tambahan yang diberikan merupakan produk hasil binaan CSR Pertamina Patra Niaga IT Palembang yaitu kacang hijau dari hasil pertanian Desa Pulau Semambu, biskuit bayam merah dari kelompok binaan Lapas Perempuan Kelas II A Palembang, serta nugget ayam dan sayur dari kelompok UMKM Hidroponik Mariana.

Kepala Puskesmas Kertapati, dr. Yetti Armagustini mengatakan bahwa balita yang menerima paket makanan tambahan yang disalurkan melalui puskesmas akan didampingi dan dipantau oleh tim pelaksana puskesmas agar diketahui tingkat keberhasilan kegiatan.

“Adanya bantuan dari Pertamina berupa makanan tambahan ini sangat membantu kami dalam melaksanakan program-program inovatif penanganan stunting, dan lebih mengoptimalkan pelaksanaan penanganan stunting, mengingat penanganan stunting memerlukan kerjasama dari berbagai pihak.” Lanjut Yetti.

Oleh karena itu, PMT bertujuan untuk meningkatkan kesehatan pada balita, dan memastikan tumbuh kembang sesuai dengan umurnya. Kegiatan ini juga diharapkan dapat mendukung tujuan _Sustainable Development Goals (SDGs)_ nomor dua yaitu mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik, serta meningkatkan pertanian berkelanjutan.

(Adi/rp)